SMAN 1 Lingga Tambah Jam Pelajaran PAI

Diposting pada

 

Foto: Para pelajar SMAN 1 Lingga mengikuti pembukaan mentoring Kerohanian Islam (Rohis). Istimewa

LINGGA, MC – Sebanyak 158 siswa memadati aula SMAN 1 Lingga dalam rangka mengikuti pembukaan mentoring Kerohanian Islam (Rohis), Jum’at (21/8) di Daik. Siswa dan siswa yang tersebut merupakan siswa kelas X atau siswa baru untuk tahun ajaran 2015/2016. 

 

Menurut Iwan Kurniawan, salah seorang pembina kelompok mentoring  menjelaskan kegiatan ini tujuannya adalah pembagian kelompok mentoring.  Mereka nantinya  akan dibina oleh  ustadz dan ustadzah yang ada di Daik. Kegiatan rohis ini nantinya rutin setiap pekan diadakan. 

Syafni Erida, salah guru  PAI yang sekaligus koordinator pembina Rohis SMAN 1 Lingga, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan Rohis ini bukan sebatas pembinaan melalui kelompok mentoring saja, tetapi biasanya ada kegiatan Pariwisata Islami  (PARIS), yang diisi dengan outbond serta motivasi. 

“Rohis berperan membentuk karakter dan kepribadian kita, melalui Rohis juga kita juga diajarkan agar hidup ini harus seimbang antara dunia dan akhirat”, tambah guru yang akrab disapa bu Meri tersebut.

Sementara kepala SMAN 1 Lingga, Fezi Karyadi, berharap wadah Rohis dapat menciptakan generasi muda yang beriman dan bertaqwa, yang shaleh-shalehah. “Mudah-mudahan nanti jumlahnya, tidak berkurang dari yang ini, jangan hari ini ramai, yang ikut kegiatan berikutnya berkurang”, pinta  Fezi.

Dalam pengantar materinya, Amrizal menjelaskan kegiatan Rohis di sekolah-sekolah dapat dikatakan sebagai bentuk tambahan pelajaran agama Islam, yang kurikulernya hanya 2 jam dalam seminggu. “Kalau berbicara efektifitas, tentu cukup efektif, karena satu orang mentor hanya membina 10-15 orang siswa, yang dalam pelaksanaannya bukan hanya transfer knowledge, tetapi lebih pada pembentukan akhlak”, jelas sarjana Psikologi lulusan UIN Suska menuturkan.

Pada kegiatan tersebut juga, mantan aktivis Rohis SMAN 1 Lingga, Fatia Zulfa memberikan testimoni tentang pengalamanya selama aktif di Rohis, “Yang bergabung di Rohis bukan berarti semuanya adalah orang-orang baik, tetapi di sini adalah proses untuk menjadi orang yang lebih baik, di sini kita dapat menambah ilmu keislaman, bisa share pengalaman hidup, dan yang terpenting kita akan mampu meninggalkan apa yang tidak baik selama ini secara perlahan”, ujar Ujar gadis yang selalu mendapat juara umum sejak SMP sampai SMA tersebut . “Saya juga tidak pernah merasa belajar saya terganggu dan prestasi saya menurun, tambah mahasiswi semester II FKIP jurusan Matematika UNRI tersebut.

Selanjutnya Jauzi Al-Ghifari, Mahasiswa Semester III Fakultas Hukum UNISBA, menceritakan pengalamannya, “ dulu saya termasuk orang yang pendiam dan pasif, berkat dibina melalui kegiatan mentoring, sering diajak berdiskusi, bertukar pengalaman, membuka dan menutup kegiatan secara bergiliran. Secara tidak langsung sebenarnya saya sedang diajari menjadi orang yang aktif”, ujar Jauzi.

Kegiatan yang dimulai dari jam 13.30 tersebut dan ditutup menjelang shalat ashar tersebut berjalan tertib dan penuh antusias.(Kemenag Kepri/MC Lingga)

Tinggalkan Balasan