Lingga, MC – Dua orang atlit panah profesional dari Bandung Archery Club (BAC) kenalkan olahraga memanah dikalangan pelajar sekolah menengah Lingga, Sabtu (18/10).
Kegiatan yang berlangsung di Lapangan sepak bola tersebut cukup menarik antusias para pelajar.
Teguh Muhammad Arifin yang merupakan atlit panah dari kota bandung tersebut, banyak menunjukkan langkah dan cara memanah yang benar dalam olahraga memanah.
Dia yang juga sebagai pelatih di bandung arcery club (BAC), pelatih memanah di marinir Pasmar 2 cilandak jakarta, berama asistennya mengaku banyak menemukan bakat-bakat seorang pemanah pada pelajar Lingga.
Kami melihat peserta sangat antusias, mereka berani untuk mencoba. Ada beberapa peserta yg kami temukan memiliki potensi jadi seorang atlit pemanah. Kita nilai dari postur, cara mereka membidik, dan cara menggrip,” kata Teguh, atlit pemanah yang sudah dua tahun resmi menjadi pelatih tersebut.
Pendiri BAC itu mengatakan, untuk menjadi serang yang profesional dalam olahraga memenah, bukan hal yang mudah. Olahraga tersebut membutuhkan kosentrasi, ketepatan, skil, kesabaran dan penguasaan diri.
“Dalam olahraga memanah, yang utama adalah mengenal karakter kita, menguasai diri dan memahami kapan kita harus melepaskan anak panah tersebut, jadi intinya yang kita lawan adalah diri sendiri,” ungkapnya.
Untuk mencapai hal tersebut, dia mengatakan, Dengan latihan yg benar, biasanya 6 sampai 12 bulan, itu juga tergantung tipe yang ia pakai, kalau menggunakan tipe kompon biasanya bisa cepat mahir.
Dia katakan, di Indonesia ada 3 kelas yang diperlombakan yaitu kelas nasional, kelas fita recurve dan fita compon. Sedangkan untuk tingkat internasional hanya ada dua kelas saja yaitu kelas vita recurve dan vita compon.
Untuk busur Nasional, menurut Teguh, di Indonesia sengaja dibuat kelasnya. Kelas tersebut untuk regenerasi. Jadi lebih difokuskan pada pembibitan atlit.
Teguh berharap untuk pemerintah Kabupaten Lingga melalui SKPD terkait, dapat memberikan pembinaan secara benar kepada para pelajar yang berpotensi. Karena jika dilihat dari kacamatanya, beberpa pelajar sekolah menengah Lingga yang ia mentori, memiliki potensi yang cukup besar untuk jadi seorang atlit memanah.
“Mereka masih muda, perjalanan karir mereka masih sangat panjang, jika dididik sejak dini, akan sangat baik,” jelasnya. (MC Kab Lingga)