LINGGA, MC – Gubernur Kepri HM Sani minta Kabupaten Lingga untuk merencang Detail Enginering Design (DED) dermaga di Berhala, Kamis (16/10). Permintaan ini karena sebelumnya pembangunan tersebut terkendala.
Dikatakan Sani, semulanya Provinsi Kepri rencanakan pembangunan dermaga di Pulau Berhala. Namun, perencanaan tersebut sempat terkendala pelaksanaannya akibat titik dermaga yang semula dimiliki oleh warga yang berasal dari Jambi.
“Setelah kita cek, kita tanyakan ke kadesnya, ternyata tidak mungkin, oleh karena itu perlu dibangun kembali DED-nya. Tetap di Pulau Berhala,” ungkap Sani setelah pelantikan pimpinan DPRD Lingga.
Dikatakan HM Sani, karena dimiliki oleh orang Jambi tersebut, maka untuk membangun dermaga ini harus ada izin dulu dari pemilik tanahnya. Makanya untuk titik DED dermaga tersebut di geser dari lahan milik warga Jambi tersebut.
“Karena itu digeser ke tempat yang lain. Ke titik yang aman,” katanya.
Terkait dengan titik lokasi yang baru untuk dermaga tersebut, Sani menyebutkan beberapa kriteria syarat dermaga, salah satunya lautnya dalam dan tidak berada dilahan milik orang Jambi.
“Titiknya di laut yang dalam, nanti saya akan ke sana untuk menentukan,” ungkapnya.
Ketika ditanya wartawan terkait dengan pengembangan wisata di Kabupaten Lingga, Sani menjawab, bahwa apa yang dilontarkannya terkait pengembangan wisata tidak serta merta harus dilaksanakan secepat kilat.
“Kita kerja bukan seperti Abu Nawas, Sim Salabin langsung selesai, namun bertahap,” ujarnya menjelaskan.
Terkait kawasan Pulau Berhala, merupakan wilayah terluar dari Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi. Tahun 2012 lalu, Pulau Berhala sempat diperebutkan kedua provinsi yang saling berbatasan. Namun, berdasarkan putusan MK, akhirnya Pulau Berhala masuk wilayah teritori Kabupaten Lingga Provinsi Kepri.
Saat ini masyarakat yang menetap di pulau Berhala merindukan fasilitas umum seperti pendukung transportasi untuk mempercepat arus pembangunan di Pulau Berhala. (Put/MC Kab Lingga)
