Lingga (Media Center) – Menyikapi wabah Corona yang kian hari kian menunjukan tren peningkatan kasus, Pemkab Lingga secara serius berupaya mencarikan solusi agar virus yang menyerang saluran pernafasan ini tidak masuk ke Kabupaten Lingga.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan menutup sementara pintu-pintu masuk ke Kabupaten Lingga, baik itu melalui jalur laut maupun udara.
Bersama seluruh operator transporasi laut di Kabupaten Lingga, Bupati Lingga, yang didampingi oleh Asisten Pemerintahan, Kepala Bakesbangpol, dan Kadishub Lingga menggelar pertemuan terkait jadwal keberangkatan sarana angkutan laut ini.
Selain itu, juga tampak hadir Ketua DPRD Kabupaten Lingga dalam rapat terbatas yang digelar di ruang VIP Kantor Bupati Lingga pada Selasa sore. (24/03/2020)
Kadishub Lingga Selamat, menyebutkan bahwa rapat ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona di Kabupaten Lingga. Ia pun mengungkapkan bahwa dari hasil koordinasi dengan provinsi, bahwa pemerintah Provinsi sudah sepenuhnya menyerahkan wewenang pembuatan kebijakan terkait Covid-19 ini kepada pemerintah daerah. Sehingga diharapkan dengan mendengarkan masukan dan saran dari pihak operator penyedia angkutan laut, Pemkab Lingga bisa memberikan keputusan yang tepat demi menghindari wabah ini.
Berkenaan dengan hal tersebut, Bupati Lingga Alias Wello menyebutkan bahwa pemerintah daerah harus benar-benar berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena hal ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Dari tujuh kabupaten kota yang ada di Provinsi Kepri, saat ini kita memang masih nol, namun kita tidak boleh lengah, sebab virus ini penyebarannya sangat cepat dan sangat mengkhawatirkan,” ujarnya dengan raut wajah serius.
Kekhawatiran ini merupakan sesuatu yang sangat wajar diungkapkan mengingat dari kabar terbaru yang beredar, bahwa virus ini bisa bertahan cukup lama di udara, serta mampu berjangkit melalui perantara orang lain dan benda-benda lainnya.
“Kita jangan ambil resiko, meskipun belakangan terakhir angka penumpang cenderung berkurang, namun intinya kami dari Pemkab Lingga mengharapkan ada pengurangan frekuensi keberangkatan,” kata Awe sapaan akrab Bupati Lingga.
Acai, salah satu operator transportasi laut yang melayani rute Lingga Tanjungpinang menyatakan bahwa pihaknya bersedia mengikuti semua arahan dan keputusan resmi dari Pemerintah. “Kalau memang Lingga mau aman, saran saya memang harus di stop Pak. Dan kalau memang harus di stop, bagusnya di stop semua. Supaya lebih maskimal mencegah,” saran Acai kepada Bupati Lingga.
Selain itu, Acai juga menyarankan agar setiap kebarangkatan selama masa wabah corona ini harus dibekali dengan surat izin berangkat. “Kalau tak ada izin berangkat, tak boleh berangkat,” kata Acai menambahkan saran.
Hal yang demikian pun disampaikan oleh Aeng sebagai salah satu operator transportasi ferry di Kabupaten Lingga. Ia berharap apapun keputusannya nanti benar-benar bisa mencegah penyebaran corona di Kabupaten Lingga.
Mendengar respon positif dari para operator ferry tersebut, Bupati Lingga sangat menyambut baik dan berharap masukan dari para operator ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam rapat lanjutan malam ini bersama Forkopimda di Dabo Singkep.
“Kita ingin mencegah mata rantai peredaran Covid-19, karena yang kita khawatirkan berdasarkan laporan terakhir, di Batam terus meningkat. Namun demikian, terlebih dahulu harus disosialisasikan, dan nanti akan kita evaluasi,” ungkap Bupati Lingga. Ia berdoa dan berharap, agar seluruh masyarakat Kabupaten Lingga senantiasa diberikan kesehatan dan dijauhkan dari wabah corona tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga menginformasikan bahwa hasil rapat lanjutan malam ini nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak Provinsi termasuk kepada Gubernur, Kapolda, syahbandar serta kepada pihak-pihak terkait lainnya, untuk segera ditindaklanjuti.
“Hasil rapat malam nanti akan segera kami informasikan kepada kawan-kawan operator,” kata selamat menutup rapat tersebut. (RS)