Pemkab Lingga Gelar Konferensi Pers Penanganan Covid-19

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar konferensi pers di Gedung Daerah Dabo Singkep pada Selasa pagi (24/03/2020) terkait upaya pemda dalam penanganan Covid-19.

Dipimpin oleh Bupati Lingga Alias Wello, konfrensi pers yang dihadiri oleh Ketua PWI Lingga Jhony Prasetya serta rekan-rekan dari Media Cetak dan Online tersebut menghadirkan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lingga dr.Indra, yang diharapkan mampu mengedukasi masyarakat terkait wabah Corona yang belakangan viral di seluruh dunia.

Dalam penjelasannya, dr.Indra menyebutkan bahwa wabah ini diketahui dimulai sejak akhir 2019 dengan peningkatan  kasus yang sangat cepat yang terjadi di Wuhan, China. Namun saat itu belum diketahui pasti penyebabnya.

Namun seiring berjalannya waktu, kemudian baru diketahui penyebabnya  adalah dari sebuah jenis virus baru dari keluarga virus Corona , yang sekarang ini disebut novel corona 19, yang populer disebut Covid 19 , yang disebabkan oleh Corona virus turunan ke-7.s

“Sifat dari Virus ini adalah mencari inang tempat tinggal di tubuh manusia, kemudian dia hidup. Di dalam tubuh manusia masa hidupnya diperkirakan 14 hingga 24 hari. Namun rata-rata itu selama 14 hari. Selanjutnya  dia akan mencari inang baru. Untuk diketahui, virus ini dapat merusak sel-sel tubuh, bahkan kerusakan pada paru-paru,” kata dr.Indra menjelaskan.

Ia menambahkan bahwa, tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh virus ini tidak seberat virus Sars, tapi tingkat kecepatan penyebarannya lebih cepat. Khusus Corona ini, dia bisa menularkan dari hewan ke manusia, dan dari manusia ke manusia.

“Karena tingkat penyebaran virus ini yang begitu cepat dan tinggi sehingga memberikan dampak yang luar biasa. Mulai dari gangguan paru-paru yang disebut pneumonia. Mulai dari gejala ringan sampai dengan gejala paling berat, sehingga dibutuhkan peralatan sumber daya medis, seperti ventilator, dan penata laksanaan seperti isolasi,” ungkap dr.Indra.

Ia pun mengarahkan kepada pasien yang nantinya dicurigai, harus menjalani isolasi diri selama 14 hari demi mencegah terjadinya penularan virus Covid-19 ini.

“Sampai sekarang, ilmuan belum tahu sifatnya seperti apa, demam tidak menjadi syarat, batuk Flu tidak menjadi syarat, bahkan ada yang tidak menunjukan gejala tapi dia terinfeksi,” tambahnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, dr. Indra selaku ketua IDI menyarankan beberapa poin penting yang bisa dilakukan guna mencegah wabah ini beredar di Kabupaten Lingga, yakni dengan cara membatasi pertemuan, dapat membatasi penularan yang disebut social distancing, maka virus ini akan kehilangan tempat untuk berpindah. Cara ini adalah dianggap paling efektif dan paling murah untuk dilakukan.

Kemudian ia menghimbau kepada masyarakat bahwa yang paling rentan tertular adalah  pasien usia lanjut, yaitu umur  50 tahun keatas yang sangat beresiko, serta yang memiliki  penyakit penyerta seperti hipertensi dan jantung.

Menerapkan social distancing kepada masyarakat untuk melakukan pembatasan aktivitas diluar rumah dan warung kopi. “Sebaiknya dipatuhi, agar daerah kita bisa bebas dari penyebaran virus Corona ini,” kata dr. Indra menutup penyampaiannya.

Seperti yang diketahui, saat ini di Kabupaten Lingga belum tercatat adanya kasus corona, namun demikian Bupati Lingga meminta semua pihak agar tidak menganggap remeh wabah ini karena penyebarannya sangat cepat.

Untuk itu Bupati Lingga menghimbau kepada para kepala OPD untuk siaga dan tidak ada yang boleh keluar daerah agar lebih mudah dalam hal koordinasi.

Alias Wello juga berharap, agar masyarakat bisa menyikapi penyakit ini dengan bijak serta memproteksi diri dengan cara menjaga lingkungan dan mengurangi kegiatan yang melibatkan banyak orang (social distancing) agar terhindar dari resiko terjangkit oleh virus tersebut. (RS)

Tinggalkan Balasan