Lingga (Media Center) – Ujian Sekolah Berstandar Nasional bagi siswa siwsi Sekolah Dasar dan Ujian Nasional bagi siswa siswi SMP di wilayah kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga, resmi dilaksanakan hari ini.
Sebanyak seratus tiga puluh tujuh (137) Sekolah Dasar ditunjuk sebagai penyelenggara ujian serentak kali ini. Adapun jumlah peserta yang terdaftar untuk pelaksanaan ujian tersebut ialah seribu tujuh ratus sembilan belas (1.719) orang, dengan rincian delapan ratus enam puluh sembilan (869) siswa, dan delapan ratus lima puluh (850) siswi.
Adapun pelaksanaan USBN tersebut akan dilaksanakan selama tiga (3) hari, yakni dimulai hari ini (22 April) hingga tanggal 24 April mendatang.
Sedangkan untuk pelaksanaan Ujian Nasional untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, total penyelenggaranya adalah sebanyak empat puluh (40) sekolah. Dengan total jumlah peserta sejumlah seribu lima ratus sembilan puluh tujuh (1.597), dengan rincian tujuh ratus enam puluh lima (765) laki-laki dan delapan ratus tiga puluh dua (832) orang perempuan.
Untuk pelaksanaannya, ada sedikit perbedaan jumlah hari dengan USBN sekolah dasar, untuk SMP dan sederajat, pelaksanaan Ujian Nasional akan dilaksanakan dari tanggal 22 hingga 25 Apil 2019.
Untuk diketahui, dari empat puluh sekolah penyelenggara Ujian Nasional tersebut, terdapat sebelas (11) sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan dua puluh sembilan (29) sekolah lainnya, masih melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
UNBK atau disebut juga Computer Based Test, seperti yang kita ketahui, adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas hanya di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut ternyata cukup menggembirakan dan semakin memotivasi pengetahuan siswa terhadap teknologi informasi dan komunikasi.
Bersumber dari kemdigbud.go.id, diketahui pelaksanaan UNBK ini mulai dilakukan bertahap pada tahun 2015 dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2017 melonjak tajam menjadi 30.577 sekolah yang terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan 9.829 SMK. Meningkatnya jumlah sekolah UNBK pada tahun 2017 ini seiring dengan kebijakan resources sharing yang dikeluarkan oleh Kemendikbud yaitu memperkenankan sekolah yang sarana komputernya masih terbatas melaksanakan UNBK di sekolah lain yang sarana komputernya sudah memadai.
Junaidi Adjam selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga mengharapkan, dengan pelaksanaan ujian serentak yang dimulai pada hari ini, hasilnya nanti bisa kita jadikan tolak ukur untuk dijadikan pemetaan mutu program pendidikan dan satuan pendidikan, yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas sekolah di daerah tersebut.
Selain itu beliau menambahkan, dari hasil pelaksanaan UN tersebut, nantinya bisa dijadikan dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Manfaat ini terdapat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2013.
Disamping itu, pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan hasil UN untuk melakukan pemetaan pencapaian standar peserta didik, satutan pendidikan maupun wilayah. Dengan begitu, baik pemerintah daerah maupun sekolah, bisa mempelajari letak kekurangan atau kelemahan setiap sekolah di setiap daerah jika dibandingkan dengan perolehan nasional.
Harapan beliau, semoga semua peserta yang ikut melaksanakan ujian pada hari ini mampu mengerjakan soal dengan fokus, sehingga memperoleh nilai yang baik. (MC)