Sekda Lingga Buka Pelatihan Pemuda Anti Narkoba

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Gema Desantara Kabupaten Lingga bentukan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar Pelatihan Kader Anti Narkoba pada Rabu (28/08/2019) pagi.

Dalam acara yang digelar di Balairung Replika Istana Damnah tersebut, tampak hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Lingga mewakili Bupati dan Wakil Bupati Lingga. Selain itu, juga hadir Anggota DPRD terpilih sekaligus narasumber yakni saudara Aziz Martindas; Ketua KNPI Kabupaten Lingga, Safarudin; Kasat Narkoba dari Polres Lingga, AKP Feliks Mauk; serta Kadisparpora, Raja Fahrurrazi.

Acara tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian misi pemerintah pusat untuk memerangi narkoba yang beberapa lalu dilaksanakan di tingkat provinsi.

Muhammad Azwan, selaku Ketua Panitia penyelanggara mengharapkan setelah terselenggaranya kegiatan ini, para pemuda dan pemudi daerah bisa dilibatkan dalam berbagai kegiatan kepemudaan, sehingga bisa berperan aktif dan memberikan sumbangsih ide dan tenaganya untuk kemajuan Kabupaten Lingga.

Ia juga menghimbau kepada para peserta yang terdiri dari siswa dan siswi SMA sederajat yang hadir pada acara tersebut untuk mengambil pelajaran dari apa yang akan disampaikan oleh nara sumber nantinya. Sehingga kerja keras panita bisa terbayarkan dengan hasil yang terus berkelanjutan setelah acara tersebut.

“Semoga dengan terselenggaranya acara ini, adek-adek bisa mendapatkan pengetahuan untuk membentengi diri, dan menjadi kader anti narkoba di masyarakat,” pungkasnya.

Senada dengan Ketua Panitia, Asep Saiful Bahri, selaku Sekretaris Generasi Muda Desa Nusantara (Gema Desantara) mengungkapkan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini merupakan bentuk insiatif pemerintah dalam melawan dan menekan gawatnya peredaran narkoba saat ini.

Ia menyebutkan bahwa, target kegiatan ini adalah untuk membentuk wadah pemuda daerah dan desa untuk menjadi kader yang berperan aktif melakukan sosialisasi, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat dan lingkungan sekitar tentang bahaya narkoba dan akibat penggunaannya.

“Tujuan kami dibentuk adalah untuk berkontribusi bagi daerah asal kami. Target pemerintah pada tahun ini akan ada 1000 kader pemuda anti narkoba di 5 Kabupaten/Kota di Kepri. Yakni Batam, Tanjungpinang, Karimun, Bintan, dan Lingga yang menjadi tujuan terakhir kami yang masing-masing daerahnya mencapai 200 peserta,” ungkapnya.

Hal tersebut ia sampaikan mengingat bahwa saat ini Kepulauan Riau merupakan salah satu pintu lalu lintas internasional yang sangat rawan akan peredaran narkoba. Terlebih lagi dengan banyaknya pemberitaan di media masa yang menyebutkan berbagai kasus tertangkapnya narkoba dalam jumlah besar di Kepri.

Masalah tersebut saat ini sudah menjadi perhatian dari pemerintah pusat, sehingga salah Kepri dipilih menjadi salah satu daerah tujuan sosialisasi anti narkoba selain Maluku dan Nusa Tenggara.

Dengan mengambil tema “Pemuda Desa Bebas Narkoba” kegiatan ini adalah sebagai refleksi insiatif pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menggagas Desa Bersinar (Desa Bersih Narkoba).

“Selain menjaga dirinya masing-masing dari narkoba, kegiatan ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi. Dengan adanya kegiatan ini juga, diharapakan mereka bisa menjadi kader anti narkoba, minimal untuk lingkungannya. Jangan sampai peserta yang ikut dalam acara ini yang malah terlibat dengan kasus narkoba,” tegasnya.

Ia menambahkan, saat ini Indonesia sedang menghadapi bonus demografi, yakni perbandingan pertumbuhan masyarakat usia muda, lebih banyak dari yang berusia tua. Sehingga apabila para generasi mudanya tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai bahaya narkoba, jangankan berbicara membangun bangsa dan desa, bahkan menyelamatkan diri juga sudah sulit.

“Dari 14 provinsi yang menjadi fokus pemerintah saat ini, sudah ada 70 Kabupaten/Kota yang sudah terbentuk Kopan atau Kelompok Pemuda Anti Narkoba, yang kedepannya akan sangat kami harapkan peran aktif dari para pemuda ini,” kata Asep.

Ia juga berharap, agar kegiatan semacam ini tetap eksis dan berkesinambungan agar generasi penerus bisa mengerti dan terhindar dari bahaya narkoba.

Selanjutnya, pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Lingga menyampaikan bahwa bahaya narkoba, tidak hanya ada pada zat narkoba itu tersendiri, namun ada akibat lain yang akan ditimbulkan dari tata cara konsumsi obat berbahaya tersebut, yakni akan timbul penyakit HIV/AIDS.

“Saat ini, kita tidak lagi cukup berlaku pasif dengan berkata tidak pada narkoba, namun kita sudah harus berubah menjadi Fight Against Narkoba. Kita tak boleh tinggal diam, kita harus melawan terhadap maraknya peredaran narkoba. Sekiranya ada diatara kita yang melihat pelakunya, segera laporkan ke Pak Kasat Narkoba yang saat ini hadir,” kata beliau menegaskan.

Beliau juga mengapresiasi para pemuda daerah yang sangat peduli dan ikut berperan aktif dalam perang melawan narkoba pada kegiatan tersebut. Hal ini mengingatkan beliau pada masa-masa sebelum menjabat sebagai Sekda Lingga saat ini.

Sedikit berbagi pengalaman, beliau menceritakan bahwa ia pernah ikut berperan dalam pembentukan BNN Tanjungpinang kala itu, yakni 10 atau 20 tahun yang lalu, saat menjadi Ketua KNPI Tanjungpinang. “Kegiatan semacam ini, dari dulu sudah kita laksanakan, dan hingga saat ini kegiatan semacam ini haruslah terus berjalan, Fight Against Narkoba !” ujar beliau.

Diakhir pidatonya, Ia berharap semoga kegiatan ini bisa membawa manfaat kepada kabupaten Lingga kedepannya, khususnya bagi para generasi muda. Ia berpesan untuk menghindari penggunaan narkoba dan pergaulan bebas, dan menghimbau untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih positiif agar tubuh lebih sehat dan lebih mudah untuk berprestasi. (RS)

Tinggalkan Balasan