Lingga (Media Center) – Satu unit Mesin real time polymerase chain reaction (RT-PCR) akan segera dioperasikan RSUD Encik Maryam, Daik Lingga. Hal tersebut disampaikan langsung, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kabupaten Lingga, Mulkan Azima, Minggu (29/08/2021).“Awal peruntukan mesin ini untuk RSUD Dabo, karena setelah kami cek tetapi belum siap untuk alat-alat pendukungnya, oleh karena itu kita coba tawarkan ke RSUD Encik Maryam. Disini lengkap, insyaallah rumah sakit ini siap,” kata dia yang langsung menyampaikan ke Bupati Lingga, saat penyerahan mobil ambulance di Puskesmas Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Jum’at (27/08/2021) lalu.
Kemudian untuk pengoperasiannya, pihaknya masih harus memasang dua alat yang dipesan di Bandung. Dan dalam waktu dekat ini, kata Mulkan mesin RT-PCR akan didistribusikan ke RSUD Encik Maryam.
“Mesin RT-PCR ini keberadaannya sudah hampir 2 bulan di kantor kita. Karena memang ini tidak bisa langsung dipakai tetapi butuh alat pendukung lainnya,” jelas dia.
Sementara untuk RSUD Dabo, pihak dinas sudah mengusulkan satu unit mesin RT-PCR ke Kementerian Kesehatan, yang semula diperuntukkan untuk RSUD Encik Maryam.
“Dulunya memang mesini yang diusulkan ini bakal ditempatkan di RSUD Encik Maryam. Karena hal tadi jadi putarkan, atau dialihkan,” jelas dia.
Dia menargetkan minimal bulan depan, mesin RT-PCR sudah mulai dirakit oleh tim teknisi dan dapat segera dioperasikan di RSUD Encik Maryam. Dia juga meminta pihak rumah sakit agar segera menyiapkan admistrasi pendukungnya, sepey izin, dan seorang operator yang terlatih.
“Memang di RSUD Encik Maryam itu kekurangan analis, lebih kurang dua. Kita juga berpesan agar analis nanti dilatih, untuk mengoperasikan mesin RT-PCR ini,” harap dia.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar sebelumnya telah meminta ke pihak Dinkes PPKB, untuk segera mendistribusikan mesin RT-PCR ini agar segera dioperasikan di rumah sakit yang siap menerima, dalam hal ini RSUD Encik Maryam.
Menurutnya, hasil tes PCR memiliki akurasi tinggi dalam menentukan seorang pasien positif terinfeksi Covid-19 atau tidak dan sangat membantu penanganan pasien agar bisa segera disembuhkan.
“Minimal dapat dipergunakan untuk pasien yang bergejala berat. Mesin PCR ini setelah selesai di rakit oleh teknisi harus segere disosialisasikan oleh dokter atau nakes, terkait pemakaiannya dan dipergunakan untuk pasien covid yang seperti apa,” kata Nizar.
Memang menghadapi situasi sekarang, menurut Nizar, rumah sakit menjadi tempat yang paling menentukan. Dari Dinas Kesehatan sendiri, maupun rumah sakit dan bahkan tenaga medis harus merespons situasi pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Maka itu memang perlu kerja ekstra.
“Walaupun ditengan pandemi, disegaka keterbatasan kita. Saya juga mengapresiasi kerja keras dari dinas. Begipun target vaksinasi nantinya, itu sisanya perlu didata dan dipercepatkan,” pepar Nizar.
Kemudian dia juga berpesan, kepada masyarakat Kabupaten Lingga untuk tetap tenang dan perbanyak syukur ditengah masa yang serba terbatas ini.
“Semoga segala persiapan kita maksimal, untuk mengurangi angka penularan. Kasus konfirmasi segera turun. Dan berdoa bersama agar secara umum pandemi ini segera berakhir,” harap dia.