Lingga (Media Center) – Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM dan Perindustrian (Disnaker-KUP) Kabupaten Lingga rencanakan program penyiapan SDM melalui pelatihan vokasi pada beberapa sektor prioritas seperti pertanian, perikanan, serta manufaktur yang sedang dikembangkan pemerintah setempat.
Kisan Jaya, Sekretaris Disnaker-KUP Lingga mengatakan, rencana tersebut masih dalam fase penjajakan kerjasama antara pihak Pemkab Lingga dengan beberapa lembaga pelatihan vokasi di Indonesia.
“Rencana jangka pendek ini kami arahkan ke pelatihan vokasi dulu. Untuk dunia pendidikan, prosedurnya panjang. Saat ini kami masih dalam tahap penjajakan kerjasama dengan beberapa lembaga pelatihan vokasi seperti contohnya yang ada di Bogor,” kata dia, dihubungi dari Daik, Kamis. (2/2)
Menurutnya, upaya mempersiapkan kemampuan generasi muda daerah yang siap menghadapi dunia kerja tersebut merupakan kewajiban pemerintah daerah.
Bahkan pemerintah pusat menginstruksikan setiap daerah memperbanyak tempat-tempat pelatihan serta sekolah kejuruan guna meningkatkan kualitas SDM tiap daerah. Sehingga kemajuan teknologi industri sejalan dengan kemampuan SDM di daerah.
Di Kabupaten Lingga, lanjut Kisan, ada beberapa kendala yang dihadapi Dinas Ketenagakerjaan dalam hal mempersiapkan SDM. Masalah utamanya itu, belum ada lembaga pelatihan vokasi di daerah setempat.
Alasan pemerintah setempat belum menyiapkannya, karena sementara ini belum terdapat industri berskala besar yang beroperasi di Lingga. Sehingga kebutuhan tenaga kerja menjadi sangat minim.
Namun, generasi muda calon pekerja yang tak hanya sebatas mencari kerja di dalam daerah ini juga harus dipersiapkan kemampuannya, agar dapat ikut bersaing menghadapi dunia kerja di daerah lain.
“Karena Lingga belum memiliki lembaga pelatihan vokasi, jadi sementara disiasati dengan pola mengirimkan SDM Lingga untuk mendapatkan pelatihan kerja dari lembaga di luar daerah. Sambil kita menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK),” ungkapnya.
Secara teknis, dijelaskan Kisan, pihaknya akan mulai dengan melakukan survei SDM, kemudian diusulkan untuk dikirim ke tempat pelatihan kerja dengan diakomodir melalui dana APBD daerah.
Walaupun pada tahap awal, Pemkab akan membatasi kuotanya, tapi kedepan akan ada alokasi dana sharing dari Kementrian Ketenagakerjaan RI untuk memperbanyak kuota tersebut.
“Jadi, di kementrian itu ada programnya. Agar dana itu bisa sampai ke Lingga, kita harus tunjukkan dulu keseriusan lewat program ini. Nanti kalau sudah berjalan, pihak Kementrian akan membantu,” ujarnya.
Jika melihat dari warna pembangunan Kabupaten Lingga saat ini, dia juga mengatakan, mau tidak mau pemerintah setempat harus segera memiliki tempat-tempat pelatihan kerja sendiri.
Karena, selain banyaknya tawaran investasi yang mulai masuk ke daerah tersebut, pemerintah setempat melalui Disnaker-KUP juga pada tahun ini akan membuka sentra industri kecil menengah (IKM) pengolahan kelapa, di Kecamatan Singkep Selatan.
“Sentra IKM ini akan membutuhkan SDM yang banyak. Daerah harus bisa mempersiapkannya,” tutupnya. (Mc)