Panggung Bangsawan Sedot Antusias Masyarakat Lingga

Diposting pada

Foto: salah satu adegan yang di tampilkan dalam cerita panggung bangsawan “Laksmana Elang Laut”. Ard

LINGGA, MC – Pertunjukan panggung bangsawan berjudul “Laksmana Elang Laut” oleh sanggar Sri Mahkota Lingga, berhasil menarik perhatian ribuan pasang mata para pengunjung. Pertunjukan tatrikal tradisi Lingga yang popoler puluhan tahun lalu, sempat menghilang karena tak mampu bersaing dengan perkembangan arus zaman.

Kamarul Zaman, pelaku seni Bangsawan sekaligus pembina sanggar Sri Mahkota Lingga, mengaku senang dengan antusias yang ditunjukkan para penonton. Menurutnya, pertunjukan yang sudah menjadi tradisi Lingga tersebut harus terus digiatkan dan di tumbuh kembangkan kembali.

“Ini sudah menjadi tradisi masyarakat Lingga, selayaknya kita sebagai pemilik tradisi ini, dapat menjaga dan melestarikannya,” ungkap Kamarul di sela pertunjukan panggung Bangsawan, di lapangan Hangtuah Daik Lingga, Rabu.

Dia mengatakan, keberadaan seni di Kabupaten Lingga selama ini, tidak tersetruktur dengan baik, sehingga usaha untuk melestarikannya tidak mudah, harus melibatkan seluruh pihak, mulai dari pelaku seni, pemerintah, dan masyarakatnya sendiri.

“Ini salah satu bagian dari usaha pelestarian panggung Bangsawan. Pertunjukan kali ini merupakan bentuk aktualisasi, kedepan akan kita giatkan. Niat kita bukan untuk mencari pendapatan dari sini, tapi lebih kepada memberikan hiburan untuk masyarakat,” kata dia.

Dia melanjutkan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), beberpa bulan lalu telah datang ke Lingga untuk melakukan verifikasi, guna mengangkat panggung bangsawan menjadi warisan budaya tak benda Nusantara, milik Lingga.

“Beberapa bulan lalu, Kemendikbud sudah melakukan verifikasi dan telah diajukan sebagai warisan budaya tak benda Nusantara. Kita tinggal menunggu hasilnya,” terangnya.

Terlepas dari usaha Kemendikbud, Kamarul berharap, panggung bangsawan tersebut dapat di tumbuh kembangkan kembali dari berbagai lini. Bukan hanya dari pemerintah, namun lebih kepada penggiat atau pelaku seni tersebut. Selain itu, kegiatan yang umumnya bersifat budaya daerah, juga dapat dijadikan kearifan lokal, yang dapat di pelajari oleh generasi kedepan.

“Harapan kita untuk panggung bangsawan ini Kedepannya, juga ada kaderisasi dengan di buat muatan lokal atau ekstra kurikuler di sekolah-sekolah. Kita bisa lihat pada pertunjukan kali ini, minat yang ditunjukkan anak-anak cukup besar,” tutupnya

Pantauan dilapangan, Panggung Bangsawan yang digelar oleh sanggar Sri Mahkota Lingga, dilapangan terbuka Hangtuah, dibanjiri penonton. Pertunjukan tersebut menceritakan tentang seorang laksmana yang bernama Elang Laut, yang jatuh hati pada seorang gadis, calon istri adik kandungnya sendiri. Karena tak mampu menahan keinginannya itu, Laksamana Elang laut sampai tega mendurhakai sang ibu, hanya demi mendapatkan perempuan tersebut.

Beberapa adegan pertikaian sengit Laksamana Elang Laut yang menampilkan silat khas melayu, dengan iringan musik latar khas melayu oleh sanggar Megat Syah Alam, mendapat tepukan tangan meriah dari para penonton. (MC Lingga)

Tinggalkan Balasan