Menikmati Keindahan Pulau Benan, Hanya 90 Menit Dari Ibukota Kepri

Diposting pada

INGIN mengekplorasi keindahan wisata di Kabupaten Lingga? Mulailah dengan mengunjungi dan menikmati Pulau Benan – yang layak dijuluki sebagai Bali Kecil di Negeri Segantang Lada. Pulau berbentuk busur kecil yang memanah ke arah Laut Cina Selatan ini – satu di antara 604 pulau di Kabupaten Lingga – lebih dekat ke Batam atau Bintan daripada ke Daik, Lingga.

Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga sudah lama menyiapkan, membangun, dan mengelola pulau yang sehamparan berdekatan dengan Pulau Katang, Nopong dan Merodong –  ini menjadi andalan untuk memikat wisatawan. Beberapa travel di Batam dan Tanjungpinang sudah pula digaet untuk bekerja sama mendatangkan turis ke Pulau Benan.

Apa yang ditawarkan pulau yang luasnya 190 hektare ini?  Panorama alam yang memukau, laut yang biru-jernih, keindahan matahari terbit, dengan hutan bakau yang hijau, makanan khas dengan bahan dari hasil laut yang segar (Anda boleh ikut membakar sendiri ikan yang Anda santap), dan tentu saja keramahan penduduk Benan yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.

Pulau yang kaya akan potensi ini, juga menjadi salah satu zona konservasi dan titik labuh wisata layar (yacht) milik Lingga.

Untuk sampai ke pulau ini, hanya diperlukan waktu 90 menit menggunakan fery reguler dari Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepri. Ongkosnya juga lumayan murah, hanya Rp 112 ribu per orang.

Jika berangkat dari Daik, melalui pelabuhan Tanjung Buton ataupun Pelabuhan Jagoh Pulau Singkep, perlu waktu tempuh lebih kurang tiga jam, dan tarifnya hanya Rp 90 ribu per kepala.

Di Benan, wisatawan tidak perlu kuatir soal tempat tinggal maupun makan. Cukup menyewa homestay – Rp100 untuk satu kamar, Rp200 ribu untuk dua kamar – yang telah disediakan pengola desa wisata. Letaknya di sebelah timur pulau, karena itu inilah tempat yang paling asyik untuk menjadi penyaksi matahari terbit.

Sajian utama Pulau Benan, adalah wisata bahari. Pantai dengan pasir putih dan lautnya biru yang jernih semakin eksotik oleh rindang dan liuknya ratusan batang bohon kelapa yang ditiup angin. Tinggi menjulang.

Atau bagi Anda penghobi fotografi, bisa berburu foto landskap dan atau menangkap aktivitas masyarakat yang beragam.

Jika ingin cabaran yang lebih menantang, dan tentunya juga harus bersertifikat, wisatawan bisa turun langsung ke laut, menikmati pemandangan bawah laut dengan menyelam. Untuk itu wisatawan dapat menyewa peralatannya.

Yang juga menarik, desa wisata Benan memiliki satu buah lokasi penangkaran tukik, penetasan telur penyu , untuk dikembalikan lagi ke habitatnya.

Jika beruntung, Anda dapat melihat langsung penyu-penyu yang berenang di perairan Benan. Potensi wisata yang begitu besar ini juga harus didukung kesadaran ekologis: menikmati alam, dan tetap menjaga keseimbangan lingkungan.

Ingat kaidah turis yang menghargai alam yang ia kunjungi: tinggalkan hanya jejak kaki di pasir, ambil dan bawa hanya foto-foto dengan kamera Anda.

 

Sumber: Pulaulingga.com

Naskah & Foto: Ferdy Oi, Editor: Muhamad Hasbi

Tinggalkan Balasan