Lingga Miliki Prospek Gemilang Berinvestasi Gaharu

Diposting pada

Bibit gaharu milik Kades Penuba Dwi Abdi, berusia lima bulan dan siap tanam. Foto-Tir (tanjungpinangpos)

Lingga, MC – Pohon Gaharu bukanlah tanaman yang sulit didapatkan di daerah Lingga. Pohon yang mimiliki gubal seharga 120 juta per kilogram tersebut tumbuh liar di kawasan hutan Lingga. 

Karena harga jual gubal pohon gaharu yang mahal pula, menjadikan alasan sebagian pemilik modal tertarik untuk membudidayakan tanaman tersebut. Mereka mengangangap tanaman gahuru tepat apabila dijadikan investasi masa depan.

Seperti yang dilakukan Dwi Abdi, Kades Penuba Kecamatan Selayar yang sejak tahun 2002 menjadikan tanaman tersebut sebagai investasi masa depan, saat ini tinggal menuai hasilnya.

“Perburuan gubal oleh sebagian masyarakat menyebabkan menyusutnya jumlah pohon gaharu liar di hutan. Agar tidak musnah, kami membudidayakan pohon gaharu tersebut,” kata Dwi Abdi, kepada media, Selasa (20/1).

Dwi mengatakan, sebanyak 200 batang pohon gaharu dilahan seluas dua hektare miliknya, siap di panen. Untuk membuat gubal, sambung Dwi, ia memberikan suntikan fusarium yaitu, sejenis zat kimia yang digunakan untuk membuat gubal pada batang pohon gaharu.

Dia menjelaskan, Tidak semua pohon gaharu yang disuntik menciptakan gubal bernilai ekonomis tinggi. Kulit dan buahnya juga dapat dimanfaaatkan sebagi obat herbal. “tak semua gaharu yang kita suntik menciptakan gubal yang berkualitas super. selain gubal, kulit dan buah juga bisa dijadikan obat herbal,” terangnya.

Disamping bertani gaharu, Dwi juga melakukan pembibitan gaharu. Saat ini, sebanyak 70.000 batang bibit pohon gaharu miliknya, siap tanam. Bibit berusia 5 bulan tersebut ia jual seharga Rp. 10.000 rupiah per bibit. “Untuk satu batang bibit, saya jual Rp 10.000. Namun kalau permintaan banyak, harga bisa sedikit lebih murah,” ucapnya.

Ditempat berbeda, kadistanhut Kabupaten Lingga, Rusli mengatakan, Kabupaten Lingga merupakan kawasan hutan tropis yang sangat cocok ditumbuhi tanaman gaharu. Dibeberapa titik, sudah ada beberapa pemilik modal yang melakukan budidaya pohon tersebut. 

“Lingga merupakan daerah tropis yang sangat baik untuk menanam pohon gaharu. Bahkan dibeberapa titik sudah ada yang memulainya. Di pulau Lingga sendiri lahan untuk budidaya cukup luas, seperti lahan milik warga di desa kelumu, Bukit harapan, Kerandin dan beberapa daerah lainnya,” Ungkapnya.

Dia katakan, Pemerintah membuka kesempatan kepada pemilik modal yang ingin menginvestasikan modalnya di Lingga, umumnya di bidang perkebunan. Untuk lahan yang tersedia di Lingga juga masih cukup luas. Kendalanya hanya pada ketersedian Faksin Fusarium.

“Jika ada pemilik modal yang ingin berinvestasi di Lingga, tentunya kesempatan tersebut terbuka lebar. saat ini, kita hanya terkendala pada ketersedian faksinnya saja. Jika ada investor yang mampu menyediakan faksin tersebut, itu akan sangat baik,”tutupnya. (MC kab Lingga)

Tinggalkan Balasan