LINGGA, MC – Kesadaran nelayan untuk tidak memakai pukat harimau dan bom ikan saat melaut, sudah meningkat. Program Coral Reef Rehabilitation and Management Project (Coremap) dari pemerintah pusat yang bekerjasama dengan Bank Dunia untuk menyelamatkan habitat laut bisa terus berjalan.
“Di Lingga, ada tujuh desa yang masuk wilayah Coremap. Program Coremap I dan II telah dilaksanakan. Tahap II, kami masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lingga Abang Muzni, Kamis (26/9).
Program Coremap merupakan program yang menyelamatkan terumbu karang atau koral dari perusakan. Untuk perbaikan kerusakan yang terjadi, pihak pusat bekerja sama dengan Bank Dunia.
“Tahap tiga, kami masih menunggu sinyal dari pusat. Informasi, ada kendala. Sehingga, program selanjutnya belum bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Dibandingkan dengan lima tahun lalu, pengeboman di laut Lingga sudah berkurang hingga 20 persen. Hal ini menunjukan, kesadaran nelayan semakin tinggi akan pentingnya terumbu karang untuk perkembangbiakan ikan.
“Untuk pengawasan terhadap perairan laut Lingga, kami masih terkendala dengan minimnya sarana,” ucapnya.
Meski begitu, DKP Lingga dengan keterbatasan yang dimiliki, tetap berkomitmen untuk melakukan pengawasan penangkapan ikan di perairan Lingga. Koordinasi dengan instansi terkait lainnya akan terus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. (MC Kab. Lingga/*)