Kepala Museum Nasional Kunjungi Pembangunan Linggam Cahaya

Diposting pada

Lingga, MC – Roh pada Museum itu adalah Koleksinya. Hal tersebut disampaikan Kepala Museum Nasional Intan Mardiana, yang melakukan Kunjungan ke Lingga untuk melihat langsung pembangunan fisik dan Interior Museum Linggam Cahaya, di Lokasi perkampungan Damnah Daik Lingga, Sabtu (1/11).

Dia ditemani Syamsul Asrar, Kasi sejarah Purbakala dan Permuseuman Disbudpar Lingga, juga sempat melihat koleksi sejarah kerajaan Riau-Lingga yang di pajang di Museum sementara Lingga Cahaya.

Intan mengatakan, apapun museum itu rohnya adalah koleksi. Kalau rohnya (koleksi) sudah ada maka akan lebih mudah membuat museumnya. Sedangkan  museum di lingga sendiri, menurutnya, sudah sangat baik.

“Koleksinya sudah ada, didukung oleh masyarakat yang peduli dan mendukung usaha pemerintah memelihara sejarah tersebut, makanya tinggal membuat museum sebagai wadah koleksinya,” katanya.

Dia turut mengapresiasi program dari Pemkab yaitu gerakan sayang cagar budaya. “Ini juga yang menjadi landasan kita mendirikan museum,” Katanya, yang sempat bersilaturahmi dengan mantan Kadisbudpar Lingga, H Ishak, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Lingga.

Banyak hal menarik yang dia dapatkan di Lingga, namun baginya, hal paling menarik adalah niat masyarakat Lingga yang ingin mengumpulkan benda sejarah tersebut. Karena, dari niat besar itu yang paling menyelamatkan dan memelihara Sejarah.

“Apa yang ada ini kan hanya yang terlihat sekarang, masih banyak yang tersebar. kita berharap benda-benda sejarah yang ada ditangan masyarkat atau kolektor, mereka juga dapat memelihara benda sejarah ini.

Di Museum ini, kita juga harus membuat storylinenya agar generasi kita kelak tahu tentang sejarah dan peradaban Riau-Lingga, yang juga membuat mereka bangga menjadi anak-anak Lingga. Maka dari itu, kita sebagai pengelola museum, harus memberikan penjelasan yang otentik terhadap benda koleksi ini,”ungkapnya.

selain itu, dia juga mengatakan, di museum ini juga akan di buat program seperti permainan khas rakyat, agar anak-anak Lingga kedepan semakin senang dan semakin cinta dengan museum tersebut.

“Jadi ini adalah hal yang bagus, dibangun karena ada bendanya, pemerintah Daerah peduli untuk membuatnya menjadi lebih baik, pastinya pemerintah pusat turut mendukung usaha tersebut, dalam hal ini tata pamer,”papar Intan.

Dia sampaikan rasa bangganya pada Pemerintah daerah terutama Disbudpar yang cukup tanggap dalam menyelamatkan benda-benda sejarah peninggalan kerajaan Riau-Lingga tersebut.

Kepala Museum nasional tersebut juga menginginkan struktur organisasi pengelolaan museum kelak, terhubung langsung dengan Pemerintah, jadi untuk pengelolaan museum, dana tetapnya ada dan secara kontinyu disediakan pemerintah. (MC Kab. Lingga)

Tinggalkan Balasan