Gelombang Laut Tinggi, Kapal Barang Urung Berlayar

Diposting pada

Foto-Tir (Tanjungpinangpos)

Lingga, MC – Gelombang laut tinggi yang terjadi di perairan Pulau Berhala, Lingga, menyebabkan kapal pembawa barang kebutuhan pokok tidak dapat berlayar sejak empat hari lalu. 

Sementara itu, kapal barang lain yang nekat menembus ganasnya lautan, menyerah di tengah perjalanan dan berbalik arah ke Sungai Lokan, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Pada musim utara ini, gelombang laut mencapai empat sampai lima meter. Inilah penyebab tersendatnya pasokan kebutuhan pokok di Lingga. Akibatnya, para pedagang barang sembako merugi. Pasalnya, barang pesanan yang diterima sudah busuk.

“Untung saja, gelombang sedikit reda pada Sabtu (17/1) lalu. Sehingga, kapal barang dari Jambi dapat berlayar,” kata Otoh, salah seorang pedagang di pasar sayur Dabo, Singkep, Minggu (18/1).

Untuk mendapatkan barang dagangan dari Jambi, para pedagang memesan dari distributor sesuai kebutuhan. Setelah itu, mereka menghubungi pihak kapal barang agar membawa barang pesanan itu dari Jambi ke Dabo.

“Distributor di Jambi, tidak bertanggung jawab setelah barang dagangan dimasukan ke dalam kapal. Begitu juga dengan pemilik kapal. Mereka tak bertanggung jawab jika kondisi laut tidak memungkinkan,” terangnya.

Meski harga barang kebutuhan belum mengalami kenaikan, namun persediaan sembako semakin menipis. Bila dua atau tiga hari kapal barang tidak bisa berlayar, dipastikan persediaan sembako akan langka.

Pantauan di lapangan, harga sembako masih belum mengalami kenaikan yang berarti. Di Pasar Dabo dan sekitarnya, harga cabai merah masih sekitar Rp 80.000 per kilogram, tomat merah Rp 16.000 per kg, bawang merah Jawa Rp 22.000 per kg, bawang merah India Rp 14.000 per kg, cabai rawit Rp 50.000 per kg, bawang bombai Rp 14.000 per kg, dan daun bawang Rp 24.000 per kg. (tir/MC Kab Lingga)

Tinggalkan Balasan