Lingga (Media Center) – Bupati Lingga Alias Wello resmikan penggunaan pelabuhan baru domestik Jagoh Dabosingkep, dengan memotong pita secara simbolik, Jum’at (3/3) pagi.
Pelabuhan yang dibangun menggunakan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2016 senilai Rp4,6 Miliar tersebut berada tepat di sebelah pelabuhan lama Jagoh dan saling menyatu membentuk huruf U.
Dalam sambutannya, Alias Wello menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dinas Perhubungan kabupaten setempat, perusahaan pelaksana pembangunan, dan pendampingan yang dilakukan oleh TP4D Kejaksaan Negeri Lingga.
“Alhamdulillah, penyelesaian pembangunan pelabuhan ini tepat waktu, dangan kualitas yang cukup baik. Kami memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerjasama dengan baik. Ini juga tidak lepas dari pendampingan TP4D dan komitmen Pemda dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat,” kata dia.
Menurut Alias, pelabuhan Jagoh merupakan sarana yang berperan penting dalam menunjang kelancaran konektivitas di Kabupaten Lingga. Bahkan pelabuhan ini merupakan pelabuhan paling sibuk di daerah itu.
Untuk itu, pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarananya agar pelayan yang diberikan pelabuhan itu semakin maksimal. Salah satunya menambah jalur pelantar baru.
Selain pembenahan pada bagian laut pelabuhan Jagoh, pemerintah Kabupaten Lingga juga tengah merencanakan peningkatan sarana di bagian darat pelabuhan.
“Kita sudah merencanakan, bukan hanya fasilitas pelabuhan saja yang dibangun tapi juga akan melaksanakan perluasan area parkir. Nanti di buat lebih kearah laut,” ungkapnya.
Dijelaskan Alias, rencana kerja perluasan area parkir pelabuhan Jagoh nantinya dengan menimbun sebagian bibir pantai di sekitar pelabuhan itu. Langkah itu merupakan alternatif utama karena lahan pelabuhan saat ini sudah sangat sempit.
Dia menyadari, sistem kerja tersebut berdampak pada lingkungan sekitar. Artinya, Pemerintah Kabupaten Lingga harus mengambil langkah merelokasi pemukiman penduduk di sekitar titik yang direncanakan, sebelum pelaksanaan pembangunannya.
“Kami harap masyarakat yag terkena langsung dengan perluasan areal parkir ini nantinya dapat bekerjasama. Kami akan betul-betul mencari jalan keluarnya, jangan sampai merugikan masyarakat,” ucapnya.
Mengenai waktu pelaksanaan pembangunan area parkir tersebut, menurut Alias, pemerintah akan bersama-sama mengusahakan dapat terlaksana pada tahun 2018 mendatang.
“Diperkirakan angkanya relatif besar. Jika APBD Lingga tidak sanggup menjalankan secara sekaligus, maka bertahap. Kami harapkan kerjasama semua pihak untuk mencarikan solusinya agar perencanaannya bisa diakomodir di APBD perubahan nanti,” tutur Alias.
Dalam sambutan itu, Alias juga menyinggung soal pelayanan di bidang pelayaran. Sejauh ini, ia masih menerima banyak keluhan masyarakat terkait kondisi pelayanan armada kapal yang melayani rute dari dan ke Lingga itu.
Untuk itu Alias mengimbau kepada seluruh armada kapal yang telah dipercaya oleh pemerintah menyelenggarakan pelayanan jasa pelayaran rute tersebut, dapat membenahi armada tersebut.
“Kapal-kapal yang beroperasi harus memiliki standar kelayakan seperti diamanatkan dalam UU pelayaran. Aspek keselamatan pelayaran harus diutamakan. Jangan mengoperasikan kapal rusak, fasilitas tidak terawat. Kondisi ini malah menimbulkan ancaman keselamatan bagi pengguna jasa,” sindirnya.
Dia berharap, sarana prasarana konektivitas di Kabupaten Lingga kedepan semakin baik seiring upaya pemirintah membangun berbagai fasilitas penunjangnya. (MC)