Bupati Lingga Hadiri Launching Inovasi Teknologi Mekanisasi Pertanian Mendukung Revolusi Industri 4.0

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia (BALITBANGTAN -RI) Launching Inovasi Teknologi Mekanisasi Pertanian Mendukung Revolusi industri 4.0. di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong (28/9)

Kegiatan yang dilaksanakan di Serpong ini turut dihadiri Bupati Lingga yang juga pada masa pemerintahannya di Kabupaten Lingga memiliki sektor unggulan yang sejalan dengan kegiatan tersebut yakni sektor pertanian.

“Mekanisasi pertanian yang memasuki industri 4.0 akan bekerja secara berbeda, terutama karena kemajuan teknologi, seperti sensor, perangkat, mesin, dan teknologi informasi. Mekanisasi pertanian yang memasuki era industri 4.0, yang merupakan pertanian masa depan, akan menggunakan teknologi canggih seperti robot, sensor suhu dan kelembaban, computer vision, cloud data, artificial neural network (ANN), dan teknologi GPS. Kemajuan ini akan memungkinkan bisnis menjadi lebih menguntungkan, efisien, lebih aman, dan ramah lingkungan” ketika dilansir pada siaran pers kementrian pertanian.

Didapatkan dari siaran pers, terkait dukungan untuk industri 4.0, Balitbangtan telah menghasilkan seperangkat inovasi teknologi mekanisasi pertanian, yaitu: (1). traktor tanpa operator (autonomous tractor); (2). Smart irrigation; (3). Smart Green House; (4). Robot grafting; (5). telescoping boom sprayer; (6). Drone deteksi unsur hara; (7). mobile dryer; (8). rice Upland Seeder by Farm Dozer; (9). jarwo riding transpalnter; (10). alsin penanam tebu dan pemasang drip line irigasi; (11). penanam benih padi; (12). kandang ayam close system mendukung program bekerja; (13). Sistem Administrasi Pengujian Alsintan (SAPA MEKTAN); dan (14). UPJA smart mobile.

“Mekanisasi pertanian pada era industri 4.0 tidak akan lagi tergantung pada penerapan air, pupuk, dan pestisida secara seragam di seluruh lahan. Sebaliknya, para petani akan menggunakan jumlah minimum yang dibutuhkan dan menargetkan area yang sangat spesifik. Akan mungkin untuk menanam tanaman di daerah kering, memanfaatkan sumber daya yang melimpah dan bersih seperti matahari dan air laut. Inovasi teknologi mekanisasi pertanian dalam industri 4.0 antara lain: pencetakan 3D makanan, modifikasi genetika, dan pertanian air laut. Meskipun masih dalam tahap awal tetapi semuanya bisa menjadi pengubah sistem pertanian dalam dekade berikutnya” papar siaran pers kementrian pertanian ketika didapatkan melalui Armadu Gultom yang juga mendampingi Bupati pada kegiatan tersebut.
Diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman. (SMI/MC)

Tinggalkan Balasan