BPBD Lingga Sulit Deteksi Tingkat Rawan Asap

Diposting pada

Foto: Gunung Daik tidak terlihat karena di selimuti kabut asap. Ard

Lingga, MC – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga kesulitan mendeteksi tingkat kerawanan bencana akibat kabut asap yang melanda sebagian peraiaran dan kepulauan di Lingga, karena minimnya sarana pendeteksi.

Abdul Khatab, Kepala BPBD Lingga mengatakan, saat ini pihaknya belum mengetahui pasti kondisi tingkat kerawan kabut asap yang melanda Lingga. Namun pihaknya masih menunggu koordinasi dari BPBD Provinsi Kepri.

“Kita belum tahu tingkat kerawanan asap di Lingga. Karena kita tidak ada alat untuk mengukur atau mendeteksi udara yang diselimuti kabut,”ujarnya di Lingga, Selasa (15/9).

Dijelaskan Khatab, kondisi kabut di Lingga memang beberapa hari belakangan sudah cukup tebal. Asap tersebut di duga asap kiriman dan Jambi maupun Pekanbaru.

Jarak pandang akibat kabut, dikatakan Khatab, tidak terlalu jauh. Namun, untuk memastikan apakah kabut ini dalam kategori kritis atau kategori bahaya atau setingkat dibawahnya, pihaknya belum bisa memutuskan.

“Kita belum diberi tahu oleh BPBD Provinsi. Karena wilayah Lingga termasuk Kepri, yang menentukan kritis atau tidaknya itu adalah BPBD Provinsi,” kata dia.

Dia juga mengatakan, selaim asap kiriman Sumatera, terdapat juga beberapa titik kebakaran di wilayah Desa Sei Besar Lingga Utara. Di duga warga melakukan pembukaan kawasan pertanian baru dengan cara membakar lahan. Namun, cepat ditanggapi oleh pihak Danramil 05 Lingga beserta jajarannya bahkan turun langsung untuk menangani kebakaran tersebut.

Sementara waktu, untuk mengantisipasi efek dari kabut yang mulai menjadi kekhawatiran warga Lingga saat ini, Khatab mengatakan, pihaknya sudah menyediakan masker bagi sejumlah wilayah yang membutuhkan.

“Kita hanya menyediakan, namun tidak cukup banyak, hanya untuk sejumlah kecamatan yang membutuhkan saja. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinkes Lingga kemarin,” kata dia.

Kepada warga dan masyarakat Lingga, Abdul Khatab menghimbau agar tidak sembarangan membakar lahan dimusim seperti ini. Ia juga mengatakan himbauan tersebut sudah disampaikan di Radio Bunda Tanah Melayu.

“Kita himbau warga dan masyarakat agar berhati-hati dan tidak sembarangan membakar lahan. Begitu juga dengan membuang puntung rokok sembarangan dimusim kemarau ini,” tutupnya.

Pantauan dilapangan, kabut asap kiriman Sumatera yang sampai ke Lingga semakin tebal. Jarak pandang semakin pendek. Nelayan Lingga mulai tidak berani melaut akibat semakin tebalnya kabut asap.

Hari ini, Selasa pagi, cuaca di kota Dabo Singkep dan kota Daik Lingga sudah diguyur hujan. Walau tidak deras, diharapkan mampu menghilangkan kabut asap. (MC Lingga)

 

Tinggalkan Balasan