Air Terjun Jelutung Lingga Diperkenalkan Gubernur Kepri ke Menteri PUPR

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun memperkenalkan air terjun Jelutung yang ada di Desa Mentuda, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau dihadapan ratusan peserta seminar nasional pembangunan dan pengelolaan bendungan di Hotel Aston Batam, Rabu (24/10/2018) malam.

Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono itu, dihadiri pakar bendungan dari dalam dan luar negeri, serta pejabat teras di lingkungan Kementerian PUPR dari seluruh Indonesia.

“Pak Menteri, kita juga punya air terjun Jelutung di Kabupaten Lingga. Kebetulan, Bupatinya juga hadir di sini,” kata Nurdin saat didaulat memberikan sambutan pada acara seminar nasional dengan tema Inovasi Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan itu seperti rillis pers yang diterima Humas Pemkab Lingga, Kamis (25/10/2018).

Sebelumnya, dalam sebuah acara jamuan makan malam bersama Menteri PUPR, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Walikota Batam, Amsakar Ahmad dan Bupati Lingga, Alias Wello, Nurdin juga bicara tentang potensi air terjun Jelutung.

“Tadi, pak Gubernur juga sudah bicara dengan pak Menteri dan Kepala BP Batam tentang potensi air terjun Jelutung untuk mengatasi krisis air bersih di Kota Batam dan sekitarnya,” ucap Bupati Lingga, Alias Wello.

BP Batam sebagai pemilik dan pengelola waduk yang menjadi sumber air baku PT. Adhya Tirta Batam (ATB) diminta segera mengambil tindakan agar Kota Batam terhindar dari krisis air bersih. Apalagi pertumbuhan penduduk dan industri di Batam yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

“Saya sudah bicara dengan pak Lukita, Kepala BP Batam agar kita bisa duduk bersama dalam sebuah forum diskusi yang melibatkan pakar dan ahli di bidangnya membahas tentang peluang pemanfaatan air terjun Jelutung untuk mengatasi krisis air di Batam,” katanya dilansir batamnews.

Bupati Lingga ini menjelaskan, tawaran yang disampaikannya dan langsung disetujui Kepala BP Batam itu, bukanlah sekedar wacana belaka. Akan tetapi, sudah melalui kajian secara komprehensif yang melibatkan ahli dan pakar dari berbagai disiplin ilmu.

Diketahui, para ahli dan pakar itu, antara lain ahli perencanaan wilayah dari Universitas Gadjah Mada, pakar air dari Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan ahli perpipaan bawah laut yang berpengalaman menangani pemasangan pipa gas dari Natuna ke Singapura. (SMI/MC)

Tinggalkan Balasan