Tumbuhkan Minat Baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gelar Lomba Bercerita

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Dalam rangka menumbukan minat baca kepada anak-anak, Pemerintah Kabupaten Lingga, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar Lomba Bercerita Tingkat SD/MI se–Kabupaten Lingga. Acara ini, mengambil tema “menumbuhkembangkan kegemaran membaca dan kecintaan terhadap budaya lokal dalam upaya membangun karakter, kecerdasan dan inovasi generasi muda Indonesia”. (22/04/2019)

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Sunling ini, dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yakni dimulai pada tanggal 22, hingga hari Rabu 24 April 2019.

Tampak hadir pada pembukaan acara tersebut, Asisten Administrasi Umum, Siswandi; Kadis Perpustakaan Muhammad All Imran; Ketua MUI Kabupaten Lingga, Badiul Hasani; serta tiga orang dewan juri dan juga tamu undangan.

Adapun ketiga orang juri tersebut dua diantaranya merupakan perwakilan dari Kabupaten Lingga, yakni dari Dinas Kebudayaan, saudara Kamarul Zaman;  serta dari Dinas Pendidikan, Saudari Nursida. Kemudian yang satunya lagi merupakan seorang guru dan juga seorang wirausahawan yang tergabung dalam komunitas Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI), Amrie Poerbha Yogya Sayektie, yang sudah malang melintang di dunia mendongeng dan bercerita.

Selanjutnya, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Lingga, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan langkah posisif yang dilakukan oleh Pemkab Lingga melalui dinas terkait. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan budaya gemar membaca pada anak-anak, yang dilaksanakan dengan cara berkelanjutan dalam kondisi yang kondusif,  harmonis dan komunikatif.

Beliau menambahkan bahwa untuk meningkatkan minat baca, perlu adanya sinergitas antara semua pihak. Tidak cukup hanya dibebankan kepada guru dan komunitas sekolah, namun juga sudah harus menjadi tanggungjawab bersama, baik itu orang tua, masyarakat, lembaga swasta, hingga pemerintah.

Untuk itulah, beliau mengharapkan agar sinergitas pemikiran dan tindakan antara lembaga pendidikan, orang tua, pemerintah dan masyarakat, haruslah dibangun secara optimal.

Beliau juga sangat mengapresiasi semua pihak penyelenggara, serta semua orang yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung terhadap suksesnya acara ini.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan motivasi pemerintah daerah kepada anak-anak kita dalam meningkatkan budaya membaca, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat tentang manfaat perpustakaan yang dibangun oleh pemerintah, sebagai sarana peningkatan ilmu pengetahuan.”

Disamping sebagagai sarana hiburan dan penarik perhatian, beliau menyebutkan bahwa, dengan bercerita, bisa terbangun kedekatan emosional antara pendidikan dengan anak. Selain itu, bercerita juga merupakan media penyampaian pesan atau nilai moral dan nilai-nilai agama yang sangat efektif.

Beliau menambahkan bahwa, dengan bercerita, anak-anak bisa menyalurkan emosinya, serta mampu membuat anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitasnya.

“Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahhirrohmannirrohim, lomba bercerita bagi siswa SD/MI tingkat kabupaten Lingga tahun 2019, secara resmi saya nyatakan dibuka,” kata beliau membuka acara.

Kemudian pada kesempatan yang sama, sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam sambutannya menjelaskan bahwa, tujuan diselenggarakan acara tersebut ialah untuk menjaring anak-anak berprestasi, yang nantinya akan mewakili Kabupaten Lingga untuk diikutsertakan pada perlombaan tingkat provinsi sampai tingkat pusat.

Beliau berharap dengan adanya acara ini mampu motivasi anak-anak untuk lebih aktif membaca, serta bisa meningkatkan kreatifitas dan imajinasi mereka.

Untuk diketahui, lomba bercerita yang kesemua pesertanya merupakan perwakilan dari lima (5) Korwil di Kabupaten Lingga ini, dititik beratkan kepada cerita rakyat yang berasal dari Kabupaten Lingga. Hal ini dimaksudkan, agar anak-anak bisa lebih mengenal dan mencintai budaya lokal khas tempatan.

Para peserta yang tampil tampak sangat fasih bercerita, dengan mimik dan intonasi suara yang khas, serta didukung oleh gerakan tangannya, satu persatu peserta menunjukkan kebolehannya bercerita. (MC)

Tinggalkan Balasan