Taman Tanjung Buton Lokasi Bersantai Primadona Di Lingga

Diposting pada

Foto : Taman Tanjung Buton Daik Lingga, semakin diminati sebagai tempat bersantai, melepas penat setelah seharian bekerja. Ard

Lingga, MC – Menikmati secangkir kopi, sambil menyaksikan momen matahari tenggelam di sebelah barat laut Lingga dihiasi pemandangan indah si cabang dua Gunung Daik, merupakan sebuah kenikmatan yang dapat kita rasakan saat bersantai di taman pelabuhan Tanjung Buton (TB), Daik Lingga.

Dari taman TB, tampak jelas lekuk perbukitan, berlapis-lapis membelakangi puncak yang menyerupai tanduk naga tersebut. Ditambah warna langit senja yang exotis dengan gumpalan awan bermain diatasnya, dan biasa cahaya senja dari permukaan laut.

Sejak selesai di renofasi pada Penghujung tahun 2014 lalu, taman TB semakin menjadi primadona tempat bersantai melepas lelah oleh para pekerja dan PNS di Lingga, usai menjalani rutinitas keseharian mereka.

Bahkan, saat ini TB merupakan tempat paling sering dikunjungi dibanding objek wisata lainnya.

Nurul, salah seorang pengunjung taman TB, Sabtu (14/11/2015) mengatakan, dirinya cukup sering mengunjungi tempat itu, untuk menghabiskan waktu luang selepas beraktivitas seharian di kantor.

“Lumayan sering ‘lah. Ini tempat yang paling nyaman untuk melepas penat kerja,” kata dia.

Menurutnya, tak banyak lokasi bersantai yang menawarkan kenyamanan namun mudah di kunjungi dan cukup ekomomis seperti di taman TB.

“Modal segelas kopi saja, kita sudah dapat menikmati sunset dan keharmonisan alam dari taman TB ini,” tuturnya.

Namun, dilanjutkan Nurul, beberapa hal harus diperharikan oleh pihak pengelola taman TB, guna lebih menghidupkan tempat tersebut, salah satunya menyediakan lokasi jajanan yang memadai.

“Potensinya cukup baik. Beberapa dagangan kaki lima disini cukup hidup. Terlebih lagi saat akhir pekan, pengunjungnya cukup banyak, namun pilihan jajanannya masih sedikit,” kata dia.

Misalnya pemerintah membangun sebuah pelantar sebagai pusat jajanan, dikatakan Nurul, tentu taman TB akan lebih ramai dan hidup.

“Mungkin kalau ada sebuah pelantar besar, yang diisi dengan para pedagang, tentu akan swmakin ramai dan hidup. Peluangnya cukup baik, sayang saja kalau view yang indah ini tidak dimanfaatkan,” tuturnya.

Selain itu, tempat yang dipakai oleh para pedagang kaki lima berada di area taman. Hal itu dinilai mengganggu keindahaannya.

“Akan lebih baik jika ada sebuah tempat yang di pusatkan sebagai tempat khusus jajanan,” terangnya.

Dia berharap, Pemerintah kedepan dapat mengakomodir pedagang dengan membuka sebuah tempat jajanan di sekitar lokasi taman TB.

“Kita berharap pemerintah sebagai pemilik aset ini, dapat membangun pusat jajanan di sekitar TB ini kedepan,” tutupnya. (MC Lingga)

Tinggalkan Balasan