Sri Perdana Mahkota Negara gelar kehormatan Wapres Jusuf Kalla

Diposting pada
Wakil Presiden, H.M. Jusuf Kalla saat menerima Sekapur Sirih sebagai ungkapan selamat datang di Kabupaten Lingga

Lingga (Media Center) Wakil Presiden RI HM.Jusuf Kalla dianugerahi gelar, Sri Perdana Mahkota Negara dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepuluan Riau (Kepri). Selain itu, juga diberi gelar Sri Puan kepada Hj Mufidah Jusuf Kalla. Penganugerahan itu dilangsungkan di Gedung Agung, Daik Lingga, Minggu (19/11/2017).

Pemberian Gelar ini, ditandai dengan Pemasangan tanjak, selempang dan keris oleh Ketua LAM Provinsi Kepri H.Abdul Razak yang disaksikan seluruh pengurus Lembaga Adat Melayu, Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun, Bupati Lingga Alias Wello serta tokoh dan masyarakat Lingga.

Ketua LAM Provinsi Kepri H.Abdul Rajak mengatakan, Pemberian gelar Sri Perdana Mahkota Negara kepada wakil presiden diberikan untuk memuliakan jabatan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI.

Pemberian gelar Sri Perdana Mahkota Negara sendiri dimaksudka, agar si penerima gelar mendapat kehormatan dan mendatangkan keberuntungan dalam menjalankan tugas dan pengabdian pada bangsa dan negeri.

“Dengan Pemberiaan gelar ini, juga diharapkan akan membawa kehormatan dan keberuntungan pada wakil presiden dan masyarakat Indonesia dan khususnya provinsi Kepri,” ujarnya.

Gelar ini tambah ketua LAM, belum pernah diberikan kepada siapapun dan siapapun yang menyandang gelar ini diharapkan dapat membawa tuah.

Pemberian gelar adat Melayu kepada Wakil Presiden RI, awalnya diusulkan oleh LAM Lingga kepada LAM Kepri. Dengan usulan itu selanjutnya disambut baik oleh LAM Provinsi Kepri.

“Sebelum memutuskan memberikan gelar kepada JK, telah dilakukan pembahasan yang mendalam oleh LAM Kepri dan LAM kabupaten/kota di Kepri dan tokoh masyarakat,”ujar H.Abdul Rajak.

Pemberiaan gelar Melayu, Sri Perdana Mahkota Negara kepada Jusuf Kalla juga disejalankan dengan pembukaan Perhelatan Pemuliaan Tamadun Melayu Antarbangsa (PPTMA) Lingga tahun 2017 yang dibuka pada Minggu (19/11/2017).

Atas pemberian gelar oleh LAM Lingga dan Kepri ini, HM.Jusuf Kala, mengucapkan Terima kasih yang setinggi-tingginya pada Lembaga Adat serta masyarakat Melayu di Kepri. Dengan amanah dan gelar yang diberikan, Jusuf Kala mengatakan, akan melaksanakan sebaik-baiknya amanah yang diberikan.

Jusuf Kala juga mengatakan, Bangsa Indinedia, sangat menghormati adat istiadat, sejarah serta perbedaan dalam negeri. Adat Melayu walaupun bukan merupakan suku terbesar di Indonesia, tapi menjadi bagian yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

“Karena karena sampai saat ini yang menjadi salah satu pemersatu bangsa ini adalah bahasa Indonesia yang tidak lain, berasal dari Bahasa Melayu,” kata JK.

Perlu diketahui sejak dahulu kala, kata JK, Melayu dan Bugis telah mempunyai hubungan yang baik. Orang Melayu datang ke Bugis dan membuat Kampung Melayu. Begitu juga orang Bugis juga datang ke negeri Melayu untuk bekerja sebagai tentara yang mempertahankan kerajaan Melayu.

“Hubungan ini adalah hubungan saudara yang tidak dapat dipisahkan,” kata JK.

Selain dihadiri pejabat provinsi Kepri dan Bintan, Tampak hadir juga, Menteri PAN & RB Asman Abnur, Gubernur Jambi Zumi Zola, Pangdam I/BB Mayjen Cucu Sumantri, Danrem 033/WP Kolonel Gabriel Lema, Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, FKPD kabupaten Lingga, Anggota LAM Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Kepulauan Riau serta Tokoh Masyarakat Kabupaten Lingga. (Bayu/MC)

Tinggalkan Balasan