Foto: Ruang siaran Radio BTM FM. Net
Lingga (MC) – Mendukung usaha keterbukaan informasi publik (KIP) di Kabupaten Lingga, radio lokal Bunda Tanah Melayu FM (BTM FM), tingkatkan program siaran di sektor pemberitaan untuk tahun 2016.
Sebagai satu-satunya lembaga penyiaran publik (LPP) lokal milik pemerintah Kabupaten Lingga, RBTM menjadi salah satu referensi informasi masyarakat di Lingga. Selain itu, jangkauan siar nya sampai ke desa-desa terpencil di Kabupaten Lingga.
Rudi, direktur programer RBTM FM menyebutkan, tahun 2016 pihaknya akan lebih meningkatkan program siaran pemberitaan seputar Kabupaten Lingga. Hal itu juga sejalan dengan tujuan lembaga tersebut menjadi media pencerdasan masyarakat Lingga.
“Tujuan kita menjadi media yang mencerdaskan masyarakat Lingga. Untuk itu penanaman nilai-nilai pendidikan juga perlu disertai dalam setiap program siaran,” kata dia, beberapa waktu lalu.
Dia juga mengatakan, saat ini RBTM FM sudah menjadi media yang tak mudah dipisahkan dari masyarakat di pulau-pulau. Seperti program “Maklumat Kampung”, akan selalu menjadi program yang ditunggu-tunggu masyarakat. Bahkan beberapa program lainnya, RBTM memberikan ruang interaksi langsung antar masyarakat di pulau-pulau dengan para pendengarnya.
“Sekarang ini ada ketergantungan masyarakat pulau dengan RBTM. Wajar saja, ‘kan di pulau tidak ada media elektronik lainnya yang aktif siang hari. Pasalnya listrik hanya aktif pada malam hari saja,” tuturnya.
Untuk fasilitas pemancar, RBTM sudah cukup baik. Dia mengatakan, saat ini pulau-pulau di ujung utara perbatasan Lingga sudah bisa menikmati siaran RBTM, seperti di Benan, Mensanak, Tajur Biru dan sekitarnya.
Selain itu, kata Rudi, RBTM juga bekerja sama dengan stasiun radio nasional RRI. Beberapa program pemberitaan nasional turut di siarkan melalui radio lokal tersebut.
Dia berharap, kedepannya RBTM dapat terus berperan sebagai media pencerdas masyarakat Lingga, dengan program-program siaran yang berkualitas. “Kita juga harapkan perhatian dan suport dari pemkab, terutama masalah anggaran. Karena kontribusi radio tidak bisa dinilai dari provitnya,” tutup Rudi. (MC Lingga)