Pemkab Lingga Gelar Revitalisasi Seni, Dukung Kelestarian Gazal dan Bangsawan

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Dalam rangka membangkitkan kembali kesenian “Gazal” dan “Teater Bangsawan” yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan tak benda milik Kabupaten Lingga oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemkab Lingga melalui dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga menggelar Seminar dan Lokakarya Revitalisasi Seni Yang Hampir Punah Tahun 2019.

Acara yang dilaksanakan di Sekretariat LAM Kabupaten Lingga ini dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Kesenian di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kebudayaan beserta Kabid dan Kasi, Perwakilan dari Disparpora, Dinas Pendidikan, Perwakilan dari beberapa OPD, Budayawan, Camat dan Lurah, Seniman dan para penggiat seni yang ada di Kabupaten Lingga. (23/07/2019)

Acara diawali dengan tarian persembahan, khas acara Melayu Kabupaten Lingga, yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa demi kelancaran dan keberkahan acara.

Selanjutnya penyampaian sambutan oleh Perwakilan Direktorat Kesenian, Ibnu Sutowo. Kedatangan beliau ke Kabupaten Lingga dikarenakan peran aktif Pemkab Lingga, terutama dari Dinas Kebudayan Kabupaten Lingga dalam mendukung pelestarian kekayaan khazanah kesenian di Indonesia.

Kegiatan ini juga merupakan kelanjutan dari pertemuan beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di Tanjungpinang yang pada saat itu dihadiri oleh Kamarul Zaman selaku sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga. Pihaknya menilai, beliau banyak memberikan masukan dalam menginventarisir seni yang ada di Kabupaten Lingga.

Ibnu Sutowo pun mengungkapkan bahwa program revitalisasi seni tersebut tidak akan bisa berjalan sesuai yang diharapkan, jika tanpa adanya dukungan dari pemerintah daerah. Sehingga beliau sangat mengapresiasi setiap sokongan dari pejabat pemda, seniman, komunitas maupun masyarakat Kabupaten Lingga.

Ia menyebutkan bahwa dalam proses revitalisasi ini, mereka mencoba melestarikan kesenian dikalangan generasi muda, merekonstruksi, serta mendokumentasikan kembali secara visual dan tekstual. Namun demikian dalam upaya tersebut, mereka menemui sedikit hambatan.

Diantara hambatan tersebut adalah tidak adanya regenerasi, pelaku seni semakin langka, jarang dipertunjukkan, sulit berlatih dan kurang ketersediaan ruang untuk itu.

Kedepannya sangat diharapkan peran sanggar-sanggar seni yang ada di Kabupaten Lingga, untuk membantu dalam pelestarian kesenian Gazal dan Teater Bangsawan tersebut. “Kami berharap, wadah ini bisa menjadi pilot project revitaliasi seni,” ujarnya.

Pada akhir sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh pejabat Lingga, para seniman dan masyarakat Kabupaten Lingga yang telah mendukung pelestarian kesenian dan budaya yang ada di Kabupaten Lingga, sehingga bisa tetap bisa dinikmati hingga saat ini.

Selanjutnya, penyampaian sambutan oleh Staf Ahli Bidang Pariwisata, Koperasi dan Industri Kreatif,  Drs. Idrus; yang dalam hal ini mewakili Bupati Lingga. Pada kesempatan tersebut, beliau mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Kesenian Republik Indonesia yang telah bersedia hadir melaksanakan kegiatan tersebut di Kabupaten Lingga.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, bisa memberikan kontribusi khususnya untuk kesenian teater Bangsawan dan seni musik Gazal,” ujar beliau.

Beliau juga berharap, pasca acara revitalisasi ini kesenian Gazal dan Bangsawan bisa hidup dan berkembang kembali di Kabupaten Lingga. Ia pun menghimbau kepada para peserta yang hadir pada acara tersebut untuk sungguh-sungguh menyimak dan memanfaatkan kesempatan itu dengan baik, agar bisa memperoleh ilmu dari nara sumber, sehingga bisa membangkitkan kembali kesenian yang dulu pernah berjaya di Bunda Tanah Melayu. Ia berpesan kepada seniman dan Budayawan, agar terus berkarya untuk membangun seni di masa depan.

“Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillah, Seminar dan Lokakarya Revitalisasi Seni Yang Hampir Punah Tahun 2019 resmi dibuka,” kata Drs.Idrus seraya mengakhiri sambutannya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan bincang diskusi mengenai revitalisasi kesenian, oleh nara sumber dengan seluruh tetamu undangan yang hadir. (RS)

Tinggalkan Balasan