Kafilah Lingga Tampil Maksimal dalam Pawai Taaruf STQH Provinsi Kepri

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Satu lagi tahapan rangkaian pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an Hadist tingkat Provinsi Kepulauan Riau telah selesai digelar. Semarak pelaksanaan syiar Islam ini semakin tampak dengan meriahnya pelaksanaan pawai taaruf dari masing-masing kabupaten kota yang hadir. (27/04/2019)

Setiap kafilah menyajikan penampilan terbaiknya dihadapan Gubernur Kepri, serta para Bupati dan Walikota dari setiap kafilah yang ikut serta.

Tampak hadir di atas panggung, asisten ekonomi dan pembangunan, Yusrizal; mewakili Bupati dan Wakil Bupati Lingga yang berhalangan hadir.

Kafilah dari Kabupaten Lingga yang menempati urutan kedua setelah Kafilah dari Natuna di awal pembuka jalan ini, mengikutsertakan lebih kurang 350 orang peserta, yang terdiri dari Official, Pendamping, dan Tim Penggembira.

Adapun dari para peserta pawai taaruf yang mewakili Kabupaten Lingga, ialah terdiri dari rombongan para pejabat daerah, yang dipimpin oleh Sekda Kabupaten Lingga, bersama dengan Kakan Kemenag Kabupaten Lingga, yang didampingi oleh Asisten Adminsitrasi Umum dan Asisten Pemerintahan beserta para Istri di belakangnya.

Kemudian dilanjutkan dengan Para Staf Ahli dan gabungan dari Kemenag Lingga dan Bagian Kesra Setda Lingga. Disusul dengan barisan pembawa bunga manggar yang mengawali barisan Ketua dan para anggota LAM Kabupaten Lingga dibelakangnya yang membawakan segala keperluan untuk prosesi adat tepuk tepung tawar.

Lalu dibelakangnya, ada barisan ibu-ibu penggembira yang tampak anggun menggunakan pakaian khas Melayu, lengkap dengan tudung manto yang berwarna warni, yang disusul dengan kendaraan hias yang mengambil bentuk tugu khatuslistiwa. Seperti yang diketahui, tugu khatulistiwa ini merupakan satu-satunya tugu khatulistiwa yang ada di Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di Kabupaten Lingga.

Dan yang tak kalah kita banggakan, barisan Akari Cik Konon yang menyajikan ragam kostum festival. Mulai dari ragam bentuk yang terinspirasi dari hewan dan tumbuhan, hingga ragam bentuk yang tercipta dari sabut kelapa. Barisan inilah yang paling banyak menyita perhatian masyarakat setempat, karena sudah barang tentu disebabkan nama besar Akari Cik Konon yang memang sudah dikenal masyarakat luas.

Selanjutnya, juga tampak antusias ialah barisan bapak-bapak yang mengenakan baju kuning seragam, yang tediri dari para Kepala Bagian di Sekretariat Daerah, diikuti oleh para kepala OPD, Kabid dan Kasi, serta disusul juga dengan Camat dan Lurah di belakangnya.

Kafilah ini juga diramaikan dengan barisan penggembira yang terdiri dari para perangkat desa, BPD se-Kabupaten Lingga, juga para staf-staf perwakilan dari beberapa OPD di Kabupaten Lingga.

Lalu rombongan ditutup dengan barisan kostum karnaval dari Akari Cik Konon kembali yang terinspirasi dari berbagai khazanah Bumi Bunda Tanah Melayu, Lingga.

Adapun rute pawai taaruf yang dilalui oleh para kafilah ini dimulai dari depan Gedung LAM Kabupaten Bintan, dan berakhir di depan panggung yang tak jauh dari Masjid Raya Bintan, di Kijang, yang merupakan lokasi stand pameran dari tiap-tiap kabupaten kota.

Tumpah-ruah masyarakat yang penasaran dengan iring-iringan setiap kafilah, membuat lokasi tersebut tampak padat. Terlebih lagi saat penampilan atraksi dari setiap kafilah.

Kabupaten Lingga sendiri menyajikan silat khas melayu yang merupakan warisan budaya lokal, dengan diiringi pembaca narasi yang piawai berpantun, H. Nadar; gerak indah dari perpaduan seni dan bela diri yang ditampilkan tesebut, nyatanya mampu memukau semua penonton yang hadir.

Kemudian atraksi dilanjutkan dengan penampilan tari Inai. Tari yang biasanya dapat kita lihat pada acara-acara pernikahan adat Melayu ini telah dinobatkan sebagai warisan tak benda oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang berasal dari Kabupaten Lingga.

Atraksi yang tak kalah menyita perhatian ialah pelaksanaan tepuk tepung tawar yang dalam hal ini dilakukan langsung oleh Ketua LAM Kabupaten Lingga, Datok H.Muhammad Ishak, MM. Langsung di atas panggung,  beliau melaksanaakan prosesi tepuk tepung tawar kepada Gubernur Kepri, Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos, M.Si; dengan terlebih dahulu menggantikan songkok yang dikenakan beliau, dengan tanjak yang khusus dibuat di Kabupaten Lingga.

Setelah prosesi adat tersebut selesai dilaksanakan, rombongan pun beranjak dari depan panggung, sembari melambaikan tangan dan melemparkan senyuman sebagai tanda perkenalan dari kafilah Kabupaten Lingga, yang selalu siap untuk memberikan penampilan terbaiknya dalam STQH ke-8 kali ini. (MC)

 

Tinggalkan Balasan