Gelar Refleksi 16 Tahun, Bupati Lingga Siap Terima Kritikan

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Pemkab Lingga menggelar Diskusi Publik refleksi 16 tahun Kabupeten Lingga pada Kamis (21/11/2019) siang bertempat di halaman Kantor Bupati Lingga. Kegiatan yang selenggarakan oleh Bakesbangpol Kabupaten Lingga ini merupakan inisiasi langsung dari Bupati Lingga dan membuka ruang untuk mendengarkan tanggapan, kritikan dan masukan terhadap pembangunan Kabupaten Lingga selama masa kepemimpinan Awe Nizar.

“Jadi jika ada kritik ataupun saran, silahkan sampai disini tanpa berbicara di belakang” kata Armia, Kaban Kesabangpol saat membuka diskusi tersebut.

Beliau mengatakan bahwa, selama 16 tahun Lingga terbentuk baru tahun ini APBD Kabupaten Lingga tembus ke angka lebih dari 1 Triliun Rupiah dan PAD tembus pada angka Rp 39 Milyar dari yang sebelum-sebelumnya yang hanya kisaran 16 Milyar saja.

Saat memulai diskusi terbuka, Bupati Lingga mulai dicecar dengan berbagai pertanyaan, kritikan dan saran, begitu juga dengan berbagai apresiasi dan ucapan selamat. Pada kesempatan itu, beliau mendapatkan apresiasi dari salah satu tokoh masyarakat atas launchingnya air minum dalam kemasan gunung Daik.

“Saya siap jadi distributornya air ini, jika nanti air minum ini sudah dipasarkan secara menyeluruh, maka saya siap menampung di kedai saya untuk dijual secara eceran kepada masyarakat” tutur Hamdani salah tokoh masyarakat.

Tidak hanya itu, para kepala desa atau BPD dan rombongan yang datang juga menanyakan bahkan meminta klafikasi menyangkut berbagai masalah, seperti masalah kebutuhan akan jalan, pendidikan, kesehatan, bahkan hingga seputaran pendaftaran CPNS. Intinya, apa yang mereka sampaikan adalah apa yang mereka alami di masyarakat, agar kedepannya bisa menjadi pertimbangan dan mampu membawa Kabupaten Lingga ke arah yang lebih baik.

Bahkan Bupati Lingga mengaku siap menerima berbagai kritikan dan kemarahan secara terbuka, agar apa yang disampaikan oleh masyarakat tersebut bisa dicarikan solusinya dan dampaknya bisa bermanfaat untuk masyarakat Lingga.

Sementara itu, terkait permasalahan BBM yang kerap terjadi di Kabupaten Lingga, Bupati Lingga menyatakan sudah menemukan kesepakatan dengan pihak Pertamina, agar kedepannya minyak dibagikan per cluster. Ia menambahkan bahwa pihak Pertamina akan menyisir wilayah yang menggunakan BBM, sebab kelangkaan minyak ini terjadi akibat kebutuhan dengan pembagian minyak di wilayah tidak seimbang.

Pada kesempatan itu, beliau pun sempat mengungkapkan keinginannya untuk mundur dari kursi nomor 1 di Negeri Bunda Tanah Melayu, dan lebih memilih untuk memajukan Kabupaten Lingga dengan caranya sendiri. “Jika diizinkan boleh mundur dari Bupati dan diizinkan untuk mengelola BUMD maka 1 tahun yang lalu saya sudah siap mengundurkan diri dari Bupati” kata Alias Wello.

Meski diskusi berlangsung agak sedikit alot, namun Bupati Lingga merasa sedikit kecewa karena peserta diskusi publik jauh dari harapannya. Minimnya Ormas, LSM yang hadir, apatah lagi yang mengajukan pertanyaan menurutnya datar-datar dan biasa saja.

Sebelumnya dia berpikir akan mendapat kejutan dengan pertanyaan tajam yang selama ini luar biasa memojokkan Pemkab Lingga baik di media, bahkan melalui media sosial, namun demikian, beliau tetap menyampaikan terimakasihnya hadirin yang telah meluangkan waktu untuk datang dalam rangka menyatukan persepsi guna membangun Lingga kedepan.

Acara ditutup dengan foto bersama dengan latar belakang Halaman Kantor Bupati Lingga (RS/SMI)

Tinggalkan Balasan