Lingga (Media Center) – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga Kasiman mengatakan pihaknya akan menempatkan puluhan guru untuk mencukupi kebutuhan tenaga pendidik di wilayah Kepulauan Senayang.
“Saat ini wilayah Senayang kekurangan 70 guru, sedangkan di Singkep kelebihan 50 guru. Guru menumpuk di kota. Ini salah satu faktor penyebab kesenjangan pendidikan di Lingga,” kata dia dihubungi dari Daik, Selasa.
Menurutnya, saat ini Pemerintah Kabupaten Lingga tengah berupaya mengatasi faktor-faktor penyebab keterpurukan dunia pendidikan daerah tersebut.
Ada tiga faktor utama yang Ia nilai menjadi penyebabnya yakni, pemerataan guru, mendisiplinkan guru, dan meningkatkan kompetensi guru.
“Tiga hal ini paling mempengaruhi level pendidikan di Lingga. Untuk pemerataan guru akan segera kami laksanakan,” tuturnya.
Tentang mendisiplinkan guru, pria yang pernah menjabat ssbagai Asisten Bupati Lingga itu mengatakan, Dinas Pendidikan sudah mulai menjalankan sebuah trobosan baru yang tujuannya mengawasi tingkat kehadiran para pendidik, khususnya guru-guru di kepulauan Senayang yang selama ini sulit dipantau.
“Kami buat trobosan dengan mewajibkan para pendidik berselfie saat memulai jam mengajar, lalu mengirimkan foto selfie itu ke sebuah grup WhatsApp (WA) khusus yang sudah kami siapkan. Dari situ kami pantau kehadirannya setiap hari,” ungkap Kasiman.
Sejauh ini, penerapan sistem tersebut berjalan baik dan berhasil memberi dampak pada tingkat kedisiplinan para pengajar di Kepulauan Senayang.
“Sekarang ini tingkat kedisplinan guru Lingga sudah 92 persen dari sebelumnya 62 persen,” tuturnya.
Sementara untuk kompetensi guru, dia jelaskan, masih sebanyak 800 guru di kabupatennya tersebut yang belum terfasilitasi uji kompetensi kurikulum 2013 (K13).
“Itu adalah kitab suci para guru Indonesia saat ini. Kalau mereka (guru) tidak menguasai itu, bagaimana bisa mengajar dengan benar,” terangnya.
Untuk itu, Dinas pendidikan menargetkan 800 guru sudah terfasiltasi uji kompetensi secara keseluruhan hingga tahun 2018 mendatang.
“Target kami 2018 ini para guru Lingga sudah ikut uji kompetensi semuanya, kami kebut. Tahun 2019 kami tak ingin ada lagi cerita tentang kurikulum,” ungkapnya.
Kasiman berharap tiga faktor yang mempengaruhi level pendidikan dasar di kabupaten berjuluk Bunda Tanah Melayu itu dapat segera dijawab dan memberi perubahan bagi dunia pendidikan daerah ke arah yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Dengan anggaran Kabupaten yang hanya sedikit ini, kami berusaha kerja semaksimal mungkin. Tiga faktor ini kami utamakan, agar pendidikan Lingga se-level dengan kabupaten/kota lainnya di Kepri,” tutupnya. (MC Lingga)