Lingga (Media Center) – Menyikapi beredarnya kabar yang simpang siur di kalangan masyarakat Kabupaten Lingga, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga merespon cepat dengan memberikan klarifikasi terkait isu Corona melalui siaran live Radio Bunda Tanah Melayu Fm pada Kamis sore (19/03/2020) di Daik Lingga.
Pada kesempatan itu, turut pula hadir Ketua GOW Kabupaten Lingga, Direktur RSUD Encik Mariyam, serta beberapa orang Perwakilan dari Dinas Kesehatan.
Adapun maksud klarifikasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta meluruskan kabar dan desas desus yang beredar, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan.
Sebelumnya beredar kabar di beberapa media bahwa ada seseorang berusia 38 tahun yang baru saja pulang dari Batam mengalami sejumlah gejala yang hampir mirip dengan Corona, sehingga ia berinsiatif untuk memeriksakan diri di RSUD Encik Mariyam, dan kabar ini dengan cepat menyebar sehingga menimbulkan kekisruhan di masyarakat.
“Jadi perlu kami luruskan bahwa ODP atau Orang Dalam Pemantauan itu bukanlah orang yang dinyatakan positif mengidap Corona, akan tetapi statusnya masih terus dipantau,” kata Frida pegawai IGD RSUD Encik Mariyam yang juga hadir pada kesempatan itu.
Dia juga menceritakan secara singkat bagaimana kronologis ODP tersebut saat memeriksakan diri di RSUD Encik Mariyam.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, pasien tersebut mengakui bahwa ia mengalami demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek namun tidak mengalami sesak nafas. Sehingga setelah diperiksa dan mengisi form dan diberikan obat, maka diputuskan orang tersebut bersedia mengisolasi diri di kediamannya sendiri.
“Sudah kami bekali obat, sudah diajari etika batuk yang benar, dibekali masker dan hand sanitaizer. Sehingga pasien kami pulangkan karena memang ODP, dan bersedia mengisolasi diri sendiri. Jika patuh saran dari kami, insyallah akan sembuh” tambahnya optimis.
Terkait info yang beredar, Frida mengajak masyarakat agar jangan mudah mempercayai hoax dan informasi yang simpang siur, serta menghimbau kepada masyarakat untuk menjalani pola hidup yang sehat.
Sementara Wakil Bupati yang hadir pada kesempatan itu menginstruksikan kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk segera mengarahkan dan memberikan edukasi kepada puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Lingga agar bisa memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat supaya tidak timbul kepanikan yang berlebihan.
Wakil Bupati Lingga juga mengharapkan agar keluarga ODP diberikan pemahaman yang sama. “Jangan sampai ODP dan keluarganya dikucilkan dan tidak dilayani dimana-mana,” kata Wakil Bupati Lingga menekankan.
“Terkait libur sekolah, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah mengirimkan surat kepada Pemkab Lingga. Dan rekomendasi tersebut InsyaAllah dalam waktu dekat akan segera kami tindaklanjuti,” kata Wakil Bupati Lingga .
Nizar menghimbau kepada seluruh masyarakat Lingga agar jangan mudah menghakimi orang sakit tanpa usul yang jelas, atau bahkan mengucilkan, dan juga menyebarkan berita tidak benar. Karena menurutnya, informasi yang tidak benar akan menimbulkan kepanikan di masyarakat. “Jangan sampai, orang yang tidak kenapa-kenapa terkena imbasnya,” terangnya. Namun demikian, Nizar juga mengingatkan agar ODP untuk tidak berkeliaran kemana-mana hingga malah menimbulkan keresahan.
“Dalam waktu dekat, akan ada langkah-langkah konkrit untuk menyikap ini, karena sudah ada surat dari IDI terkait langkah-langkah apa saja yang akan diambil, agar penyebaran virus ini bisa dihentikan di Lingga,” kata Nizar.
Diantaranya adalah dengan mendorong perlakuan screening penumpang dari pesawat dan kapal-kapal; memberikan edukasi terkait Covid-19 dan cara pencegahannya melalui media masa; memberikan himbauan kepada masyarakat agar membatasi interaksi sosial serta meniadakan kegiatan yang membuat perkumpulan banyak orang;, mengedukasi masyarakat mengenai informasi terkini, gejala dan sebagainya; memberikan informasi secara reguler, serta mengklarifikasi hoax yang beredar; mempersiapkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang mendukung; serta memberikan jaminan keamanan keapda pasien, dan tenaga kesehatan dengan alat perlindungan diri yang layak dan memadai.
Selanjutnya dr. Suryadi atau yang akrab dipanggil dokter Atan menjelaskan bahwa ODP yang dimaksud akan senantiasa dipantau oleh petugas kesehatan yang telah ditunjuk. Apabila nantinya mengalami gejala tingkat lanjut, baru kemudian ditetapkan sebagai PDP (Pasien Dalam Pengawasan). “Jika kemudian yang bersangkutan mengalami sesak nafas atau gejala tingkat lanjut, segera hubungi Rumah Sakit dan akan kami dijemput menggunakan pakaian khusus,” jelasnya.
“Pasien akan diantarkan ke Batam, diperiksa apakah benar positif Corona atau tidak . Jika positif akan dirawat. Namun demikian, untuk ODP kami harapkan agar tidak melakukan banyak kontak dengan orang lain, jaga jarak dengan keluarga, dan pastikan harus menggunakan masker,” kata dr. Suryadi Direktur RSUD Encik Mariyam.
Menutup sesi klarifikasi tersebut, Melyanti selaku Kasi Surveilens Dinkes Kabupaten Lingga menginformasikan bahwa pihaknya telah melakukan rapat dan berkoordinasi kepada para Kepala Puskesmas seKabupaten Lingga terkait anstisipasi, kesiapan dan penanganan kasus corana ini.
“Pada kesempatan ini, saya ingin meluruskan bahwasannya ODP tersebut baru saja pulang dari Batam. Dan di Batam saat ini belum ada satu pun orang yang positif Corona (berdasarkan informasi terakhir saat live ini berlangsung), baru suspect. Jadi kami harapkan kepada masyarakat, agar tetap tenang dan jangan panik berlebihan,” ujarnya.
Sebagai informasi, bahwa dalam waktu dekat pemerintah daerah akan memperketat jalur keluar masuk ke kabupaten Lingga melalui pelabuhan-pelabuhan dan bandara seKabupaten Lingga dengan melakukan screening pengukur suhu tubuh terutama bagi pendatang atau orang yang baru saja datang dari dari luar negeri atau dari daerah-daerah yang sudah terdapat pasien positif Corona. (RS)