Lingga (Media Center) – Tampaknya sebagian masyarakat Kabupaten Lingga harus memperpanjang rasa penasarannya terhadap beras hasil bumi negeri Bunda Tanah Melayu yang beberapa lalu sempat beredar dipasaran. Hal ini dikarenakan sudah tidak tersedianya stok beras tersebut di beberapa toko yang menjualnya.
Beras yang merupakan produksi dari Badan Usaha Milik Desa “Damar Desa” ini, adalah hasil panen perdana yang beberapa lalu dilaksanakan di persawahan Desa Bukit Langkap. (13/03/2018)
“Produksi awal kita tiga ton, yang kita distribusikan ke konsumen, dan itu diluar dari yang kami konsumsi,” kata Kepala Desa Bukit Langkap Sudarmin.
Dari informasi yang diperoleh dilapangan, beras yang terbagi menjadi 2 varian tersebut diketahui untuk tahap awal ini hanya dijual di wilayah Kecamatan Lingga saja, dengan harga jual Rp.13.000. Namun kedepannya, akan diadakan penyesuaian harga, agar bisa diterima dengan baik dipasaran.
Dihari yang berbeda, Bupati Lingga, Alias Wello saat ditemui oleh Kades Bukit Langkap dan Kades Panggak Darat dalam rangka penyerahan beras hasil panen perdana itu, menyampaikan apresiasinya terhadap kedua kades tersebut.
“Beras ini lebih baik dari beras bulog. Ini oleh-oleh dari zaman Pak Kadis Pertanian lama, Pak Rusli. Ini suatu hal yang luar biasa.” Kata Alias Wello. (12/03/2018)
Beliau juga mengajak kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah untuk ikut memberikan dukungan kepada Desa Bukit Langkap agar desa ini menjadi percontohan untuk produksi sawah terbesar di Kabupaten Lingga.