Lingga (Media Center) – Menindaklanjuti terpilihnya Kabupaten Lingga mewakili Provinsi Kepri dalam ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) di tingkat Nasional saat seleksi tingkat Provinsi di Tanjungpinang beberapa waktu lalu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menerjunkan tim verifikasi untuk mengecek kebenaran mengenai hasil inovasi oleh peserta dari Kabupaten Lingga.
Tim verifikasi yang diketuai oleh Bahtiar beserta tim ahli dari Kemendesa, yang juga didampingi oleh Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat DPMD Dukcapil Kepri datang langsung ke Desa Duara demi melakukan verifikasi untuk persiapan pelaksanaan seleksi (TTG) di tingkat nasional. Nantinya dari 10 perwakilan terpilih dari seluruh Indonesia, akan dikerucutkan menjadi 6 peserta yang akan dipertandingkan pada tingkat nasional pada September mendatang di Bengkulu.
Wakil Bupati Lingga ditengah kesibukannya menyempatkan diri menerima langsung kedatangan tim verifikasi dari Kemendesa tersebut di balai pertemuan (gedung menjahit) Desa Duara, tepatnya di Dusun Kalan. Pada kesempatan itu juga tampak hadir Kadis PMD Kabupaten Lingga, Camat Lingga Utara, Kades Duara, Lurah Pancur, perwakilan dari Polsek Lingga Utara, Ketua LAM Lingga Utara, serta Tokoh Masyarakat setempat. (14/08/2019)
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Lingga mengucapkan selamat datang kepada seluruh rombongan tim verifikasi yang merupakan utusan langsung dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk pertamakalinya di Negeri Bunda Tanah Melayu. Beliau juga mengapresiasi profesionalisme tim verifikator yang langsung bekerja menjalankan perintah atasan, sesampainya di Desa Duara, padahal telah melewati perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan ditengah kondisi perairan yang tidak bersahabat untuk menuju ke Kabupaten Lingga.Pada saat yang sama, beliau memperkenalkan sosok Fauziah selaku pembina yang selama ini menjadi motor penggerak inovasi putra putri daerah asal Kecamatan Lingga Utara yang dalam hal ini adalah Gunawan dan Dewi yang telah terpilih mewakili Kepri dengan produk inovasinya berupa “Batako Lipstik”.
Untuk diketahui, pemilik nama lengkap Alfikri Gunawan dan Maharani Delta Dewi ini, menurut informasi dari Wakil Bupati Lingga bahwa keduanya mendaftar sebagai peserta seleksi Teknologi Tepat Guna di tingkat Provinsi Kepri melalui rekomendasi dari DPMD Kabupaten Lingga. Dan ternyata ide brilian keduanya, mampu mengantarkan produk inovasi mereka menjadi pemenang yang terpilih mewakili Kepri di Tingkat Nasional.
Dengan demikian, Wakil Bupati Lingga berharap dengan datangnya tim verifikasi dari Kementerian tersebut ke Kabupaten Lingga, keduanya bisa terpilih mewakili Kepri di tingkat nasional. “Saya yakin dan percaya bahwa mereka berdua yang merupakan putra putri kebanggan kami ini bisa mendapatkan penilaian yang baik dari tim verifikator ini,” ujarnya optimis.Beliau mendukung penuh usaha keduanya, terlebih lagi hasil karya inovasinya berupa “Batako Lipstik” ini nantinya bisa bermanfaat bagi orang banyak, terutama masyarakat setempat di desanya. Kedepan, beliau berharap mereka bisa lebih menggali dan mengembangkan hasil inovasinya menjadi lebih baik.
“Target kita, tahun ini dari 6 besar tersebut, Keprilah salah satunya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi hadiah bagi peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-74 bagi Kabupaten Lingga” pungkasnya.
Kades Duara yang juga hadir pada acara tersebut sangat bersyukur dan menyambut baik kedatangan tim verifikasi tersebut ke desanya. Pihaknya juga menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan dan kehadiran Wakil Bupati Lingga yang sangat konsern dalam mendukung kemajuan pembangunan desa.“Untuk yang kedua kalinya, saya bersyukur bahwa telah ada lagi putra putri daerah kami yang telah menemukan produk inovasi yang sangat bermanfaat,” ungkapnya. Ungkapan beliau tersebut adalah bentuk keprihatinannya akan banyaknya sampah plastik di desa yang berhadapan langsung dengan laut tersebut.
Karena untuk diketahui bahwa, produk inovasi yang dihasilkan oleh Gunawan dan Dewi ini merupakan hasil olahan sampah plastik yang dituangkan kedalam bentuk batako, yang mereka beri nama “Batako Lipstik” atau tepatnya batako dari limbah plastik.
Sebelumnya, Desa Duara juga telah melahirkan salah seorang inovator dibidang TTG ini dengan menghasilkan produk berupa sabun dari bahan baku sagu, yang juga ikut melambungkan nama Kabupaten Lingga di tingkat provinsi. Hingga saat ini, sabun cair hasil inovasi anak asli daerah tersebut telah diproduksi masal dan dijual di desa setempat.
Kades setempat berharap, kedepannya hasil inovasi putra putri daerah tersebut mampu membangkitkan gairah perekonomian masyarakat di desanya. “Saya selaku Kades akan selalu mendukung untuk kemajuan Desa Duara. Kedepan kita akan menganggarkan untuk 2020 supaya inovasi teknologi tepat guna ini berkembang luas,” kata beliau.
Sementara itu, Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat DPMD Dukcapil Kepri menargetkan Kepri bisa lolos 3 besar di tingkat nasional. Beliau mengaku optimis dengan penemuan inovasi dari Gunawan dan Dewi ini. Ia juga berharap bahwa tim verfikasi ini bisa bekerja secara profesional dalam penilaiannya.
Beliau mendukung penuh segala bentuk inovasi dari ide-ide kreatif putra putri daerah yang berpotensi menghasilkan buah karya inovatif lainnya kedepan.
Ia menyebutkan bahwa, tahun 2018 lalu, hasil karya inovasi dari provinsi Kepri berhasil menjadi juara harapan 3 di tingkat nasional, namun demikian Kepulauan Riau berhasil menjadi 1 dari 2 provinsi yang mendapat kepercayaan dari Pemerintah Pusat untuk melakukan replikasi terhadap hasil inovasi tersebut, tentunya dengan dukungan langsung deri Kemendes Pusat.
“Hal ini merupakan suatu kebanggaan dan pencapaian yang harus dipertahankan” kata beliau.
Tahun ini, selain produk “Batako Lipstik” ini, pihaknya juga akan mengajukan kembali sabun cair berbahan baku sagu tersebut ke Kementerian Desa sebagai produk unggulan nasional.
“Seperti halnya produk Kepiting Soka di Bintan yang mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan telah direplikasi, semoga Lingga juga bisa direplikasi kedepannya, karena karakteristiknya sama” tambahnya.
Pihaknya juga berharap agar kedepannya akan ada desa-desa lain yang ikut berlomba dan ikut berinovasi. Dengan dukungan dari tenaga ahli di setiap desa, bisa membantu Pemkab Lingga untuk mengembangkan potensi tersebut.
“Lingga luar biasa, bahkan untuk pertama kalinya Kepulauan Riau ikut dan menjadi juara nasional, tingkat 3 nasional !. Semoga karya inovasi ini bisa mewujudkan kemandirian bagi Desa Duara” kata beliau sembari mengakhiri sambutannya.
Selanjutnya, saudara Bahtiar dari verifikator Kementerian, mengungkapkan kebanggaanya kepada Wakil Bupati Lingga yang bahkan ikut hadir saat penyambutannya. “Sungguh sambutan yang luar biasa. Pengalaman saya, ini baru pertama kalinya Wakil Bupati turun langsung menemui kami. Hal ini memberikan motivasi dan semangat tersendiri bagi kami” kata beliau.
Ia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan bahwa, pihaknya bukanlah juri yang akan menentukan lolos tidaknya perwakilan Kepulauan Riau tersebut sebagai 6 besar di tingkat nasional, namun tugas merekalah nantinya yang akan memprosikan kepada juri bahwa perwakilan dari Provinsi Kepri tersebut layak untuk lolos sebagai 6 besar ditingkat nasional.
“Kami akan bekerja profesional, kami akan menggali berbagai informasi yang diperlukan untuk nantinya akan kami kami perjuangkan untuk disampaikan kepada tim juri,” kata Bahtiar dalam penjelasannya.
Beliau berharap, Gunawan dan Dewi selaku inovator produk bisa memberikan gambaran informasi yang jelas, sehingga mempermudah mereka nantinya dalam penyampaian kepada juri sebagai penentu nilai.
“Jadi lolos atau tidaknya, akan ditentukan oleh juri,” kata beliau.
Masih ditempat yang sama, saat dimintai tanggapannya mengenai kedatangan tim verifikasi ke Desa Duara, Kadis PMD, Dody Suhendra; menyampaikan apresiasinya terhadap putra putri daerah Kabupaten Lingga berhasil memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya sehingga Lingga cukup diperhitungkan di tingkat nasional. Bahkan belaiu menyebutkan bahwa, nama Lingga sudah sangat dikenal karena sudah sering kali muncul sebagai nominasi tingkat nasional. Terutama pada tahun 2011 yang masuk sebagai peringkat 3 nasional.
Ia menambahkan bahwa, Lingga kerap tampil dan lolos sebagai nominator di tingkat Provinsi Kepri, Nasional, bahkan Lingga juga pernah mewakili Indonesia di tingkat internasional. “Ya, kalau tidak salah pada tahun 2016 atau 2017, kita pernah ikut di tingkat internasional di Tiongkok,” kata beliau.
“Harapan kita tidak muluk-muluk, namun demikian kami optimis bahwa Lingga tahun ini bisa lolos ke tingkat nasional. Harapan kami, Lingga mampu mengulang kembali kejayaan masa lalu pada tahun 2011,” kata beliau.
Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai produk dan tata cara pengolahannya oleh Gunawan dan Dewi bersama tim verifikator.
Doa dan dukungan masyarakat setempat serta dari pemerintah daerah terus mengalir untuk keduanya. Besar harapan Wakil Bupati Lingga bahwa keduanya bisa kembali menorehkan tinta emas di kancah nasional, tetapi penilaian mutlak tetaplah ditangan juri sebagai penentu.
Namun demikian, beliau senantiasa berharap agar kedepannya akan tatap lahir generasi penerus yang akan menjadi inovator-inovator baru dibidang teknologi tepat guna, sehingga bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa. (RS)