Bangsa Besar Adalah Bangsa Yang Mengenal Sejarah

Diposting pada

Foto: Beberapa pelajar SMA Negeri 2 Singkep, menunjukkan antusias mereka saat melakukan kunjungan studi tur sejarah di Daik Lingga. Fadli

Lingga, MC – “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah”, kutipan tersebut adalah kalimat yang pernah diucapkan presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno. Jika dimaknai, Kalimat tersebut mengandung arti bahwa sejarah merupakan hal yang sangat penting untuk membangun bangsa yang besar.

Pentingnya mengenal sejarah juga disampaikan Kapala Seksi Sejarah Purbakala dan Permuseuman di Disbudpar Kabupaten Lingga, Syamsul Asrar. Ia mengakui, dengan mempelajari sejarah bangsa, kita akan lebih menghargai dan mencintai tanah air kita sendiri. 

“Terutama bagi para pelajar, Sejarah sangatah penting untuk dipelajari. Dengan sejarah, mereka akan tau begitu besar dan kayanya tanah air Indonesia, gigihnya perjuangan para pahlawan kita, dan dari hal tersebut mereka akan lebih menghargai serta mencintai tanah air,” ungkapnya, usai menyambut kedatangan rombongan pelajar SMA Negeri 2 Singkep, yang melakukan studi tur ke museum baru Linggam Cahaya, Sabtu (28/2).

Syamsul Asrar menjelaskan, kegiatan yang dilakukan para pelajar SMA Negeri 2 Singkep tersebut sangat baik. Selain mereka mengenal sejarah Indonesia, khususnya Kesultanan melayu Lingga, mereka juga dapat kesempatan melihat langsung bukti sejarah dari peninggalan Kerajaan Riau Lingga, di Museum Linggam Cahaya dan situs sejarah kesultanan lainnya di beberapa titik, di Daik Lingga.

“Kita menyambut baik kedatangan mereka. Kita melihat para pelajar ini cukup aktif dalam bertanya dan rasa ingin tahu mereka cukup besar. Selain ke museum, kita juga membawa mereka kebeberapa situs sejarah seperti, Makam sultan di Bukit Cengkeh, Makam merah, Replika Istana Damnah beserta puing bangunan asli Istana, Mesjid Sultan, Benteng Cening, dan Desa wisata Mepar,”ungkapnya.

Dia melanjutkan, masyarakat khususnya para pelajar di kabupaten Lingga seharusnya bangga karena kabupaten Lingga ini memiliki potensi sejarah yang sangat besar. Lingga pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan melayu Lingga-Riau-Johor-Pahang selama kurun waktu kurang lebih 120 tahun

Dilanjutkannya lagi, Bukit peninggalan kesultanan melayu tersebut yang berhasil digali dan dikumpulkan pihak Disbudpar Lingga, juga cukup banyak. Meskipun tidak keseluruhan benda cagar budaya dapat dikoleksi karena dibatasi berbagai hal, namun yang sudah ada cukup terawat dan terus dilalakukan pemeliharaan.

Dia berharap, tidak hanya pelajar SMA Negeri 2 Singkep saja, namun kepada seluruh pelajar khususnya di Kabupaten Lingga, memiliki kesempatan yang sama, mempelajari sejarah dan melihat langsung bukti peninggalannya yang telah Pemkab sediakan. 

Selain itu, dia menambahkan, dengan bangunan baru Museum Linggam Cahaya yang dilengkapi ruangan yang lebih luas dari sebelumnya, serta fasilitas yang baik, diharapkan dapat membuat pengunjung lebih nyaman untuk melakukan kunjungan.

“Kita berharap, para pelajar dari sekolah lain juga memiliki kesempatan yang sama sepeti SMA Negeri 2 Singkep, dapat mempelajari dan melihat langsung bukti sejarahnya di Daik Lingga. Selain itu, dengan museum baru ini, diharapkan dapat membuat pengunjung lebih tertarik dan nyaman untuk datang berkunjung. etugas museum akan siap melayani,” tutupnya.

Pantauan dilapangan, Sebanyak 50 pelajar ditambah 7 orang guru dari SMA Negeri 2 Singkep, melakukan kunjungan dalam rangka studi tur bidang Sejarah, ke museum Linggam Cahaya dan beberapa lokasi situs sejarah lainnya di Daik Lingga. Dengan ditemani langsung petugas dari Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kabupaten Lingga, para pelajar tersebut menjalani paket tur sejarah Kesultanan Lingga-Riau sehari, dimulai dari Museum Linggam cahaya, dan ditutup dengan belanja oleh-oleh khas melayu di Pasar Kampung Cina. (MC kab Lingga) 

 

Tinggalkan Balasan