Foto: Bupati Lingga Alias Wello, membuka ajang MTQ tingkat kabupaten Lingga ke 6 di Kecamatan Singkep Barat. Hms
Lingga (Media Center) – Bupati Lingga Alias Wello buka resmi ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lingga ke 6 tahun 2016, dengan memukul beduk secara simbolik, di Kelurahan Raya, Kecamatan Singkep Barat, Senin (28/3/2016). Ajang tersebut menjadi harapan daerah, untuk dapat meningkatkan prestasi dibidang keagamaan.
Kasiman, Asisten Bupati Lingga sekaligus ketua panitia pelaksana, dalam laporannya menyampaikan, ajang musabaqah tingkat kabupaten kali ini diikuti khafilah dari 9 kecamatan se Kabupaten Lingga. Sementara cabang yang di perlombakan sebanyak 8 cabang, dengan level usia dan kategori.
Kegiatan yang dibuka dengan lantunan kalam ilahi oleh ustadz Yasriza, Qori yang prestasinya hingga internasional itu, dikatakan Kasiman, akan berlangsung selama 1 minggu, dimulai tanggal 27 Maret hingga 2 April mendatang.
Sedangkan untuk dewan hakim penilai, lanjutnya lagi, sebanyak 60 orang, dimana 11 diantaranya merupakan dewan hakim dari Provinsi Kepri.
Untuk tema MTQ kali ini, “Dengan MTQ tingkat Kabupaten Lingga ke 6, kita wujudkan masyarakat yang gemar membaca, memahami dan gemar membaca al-Quran”.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar, sekaligus ketua LPTQ Kabupaten Lingga menyampaikan dalam sambutannya, bahwa ajang ini menjadi harapan daerah, dapat meningkatkan nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakatnya. Hal itu sejalan dengan selogan Bunda Tanah Melayu yang agamis.
“Bunda tanah melayu yang agamis, jangan sekedar selogan saja,” kata Nizar, di astaka MTQ ke 6 tingkat Kabupaten Lingga.
Sejauh ini, dia menilai, prestasi Lingga diajang MTQ masih jauh dari kata memuaskan. Dia juga mengakui ada banyak kendala dalan usaha pencapaian prestasi di bidang keagamaan tersebut, diantaranya belum adanya wadah khusus pembinaan tingkat berjenjang, meskipun secara kelembagaan, ada LPTQ yang sudah berjenjang mulai dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan, hingga Kabupaten.
Selain kendala itu, minat generasi muda terhadap hal-hal yang berbau keagamaan juga makin terkikis, karena bersaing dengan daya tarik teknologi yang terus bergerak cepat. Apalagi peran orang tua masih minim dalam mendampingi perkembangan anaknya kearah religius.
Bukan hanya itu, kurangnya apresiasi dari tokoh agama, ulama, dan para imam, kepada generasi muda untuk dipercayai sebagai imam misalnya, membuat para pemuda kehilangan motivasi.
“Saya sebagai ketua LPTQ Kabupaten Lingga berharap, desa lurah camat, pemkab, merespon kendala ini. Saya yakin, metode ini menjadi cara mudah untuk mencapai prestasi bidang keagamaan di daerah ini, menjadi lebih baik kedepannya,” tutur Nizar.
Sementara itu, Bupati Lingga Alias Wello (Awe) sebelum membuka secara resmi MTQ ke 6 tingkat Kabupaten Lingga, mengatakan Pemkab Lingga akan selalu menggelar kegiatan bernuansa keislaman seperti ajang MTQ tersebut, agar menjadi salah satu usaha dalam landasan kabupaten yang agamis.
Beberapa kegiatan lain yang juga akan menumbuhkan nilai-nilai keagamaan, kata Awe, akan turut di sejalankan. Seperti yang dilakukan Pemkab Lingga dengan menggelar yasinan setiap malam jum’at, pada minggu terakhir setiap bulannya di Gedung Daerah.
“Kegiatan ini akan terus kita gelar dan menjadi agenda tetap Pemkab. Dalam kegiatan ini kita mengundang dai kondang, untuk memberikan tausiah agama kepada aparatur sipil di Pemkab Lingga,” tutur Awe.
Usaha lainnya, lanjut Awe, menyangkut kesejahteraan para guru-guru ngaji, serta da’i yang mensiarkan islam di wilayah terpencil. Mereka akan diberikan insentif oleh daerah nantinya.
Terlepas dari segala upaya kedepan, Awe mengucapkan, selamat bertanding kepada para peserta dari 9 kecamatan se Kabupaten Lingga. Serta selamat bertugas kepada para dewan hakim yang ia lantik.
Dia berharap, penyelenggaraan MTQ tersebut berjalan lancar, dan dapat melahirkan para generasi penerus yang mampu mengangkat nama Kabupaten Lingga lebih baik dari tahun sebelumnya. (MC Lingga)
