APBDP Lingga 2016 diprediksi menurunv

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kabupaten Lingga memprediksi angka APBD perubahan tahun 2016 mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh beberapa asumsi pendapatan tidak tercapai, serta adanya pembiayaan hutang daerah.

H Muhammad Ishak, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lingga, sekaligus TAPD, mengatakan, keuangan daerah pada tahun ini akan kembali mengalami masalah defisit anggaran. Hal itu disebabkan sejumlah asumsi pendapatan tidak tercapai.

“Kita akan kembali defisit, karena asumsi pendapatan kita tidak tercapai. Selain itu, ada kewajiban hutang sebesar 20 Miliar lebih yang harus kita bayarkan,” kata dia, Minggu (3/4/2016).

Bukan hanya itu, terkait kabar tentang pemangkasan anggaran dari pusat ke daerah seperti yang di beritakan banyak media, kata HM Ishak, juga akan semakin menyulitkan keuangan daerah.

“Kita sudah mendengar di media masa tentang pemangkasan anggaran dari pusat kedaerah, terutama DAU dan DBH, seiring turunnya harga minyak dunia. Ini akan membuat daerah semakin sulit,” ungkapnya.

Untuk mengatasi kondisi defisit keuangan, yang sangat mengganggu operasional rutin pemerintahan tersebut, dia mengatakan, pemerintah daerah akan segera melakukan efesiensi. “Kita akan melakukan efesiensi secepatnya. Nanti kita serahkan ke SKPD masing, untuk membuat kebijakan efesiensinya, baik dari perjalanan dinas sampai ATK,” tuturnya.

Sementara itu, terkait tunjangan daerah yang terpaksa diputuskan ketika efesiensi anggaran tahun lalu, dikatakan Ishak, tidak harus terjadi lagi pada tahun ini. Menurutnya defisit kali ini tidak separah tahun lalu, dimana Lingga mencapai kondisi terburuk.

“Kita berharap tidak seprti tahun lalu yang sampai terjadi pemutusan. Itu tahun terburuk. Kita sangat berharap, hal itu tidak terjadi lagi. Minimal hanya pengurangan saja,” ungkapnya.

Sementara itu, pengalaman defisit tahun lalu yang membuat Lingga memangkas habis semua kegiatan pembangunan, juga dikatakan Ishak, itu tidak terjadi pada tahun ini.

Karena, meskipun DBH dan DAU tidak mencapai asumsi, tapi DAK untuk tahun ini, meningkat cukup baik. Angka cukup besar ada pada Dinas Perhubungan dan PU. Bahkan, dinas yang tidak pernah mendapat kucuran dana DAK, tahun ini juga berhasil mendapatkannya, seperti Disdikpora, BLH, Satpol PP dan lain sebagainya.

Untuk tahun berikutnya, lanjutnya, pemerintah daerah akan lebih menargetkan peningkatan pada kegiatan yang menggunakan DAK. “Kita akan meningkatkan pendapatan sektor ini, karena kecendrungan pemerintah pusat, lebih kepada penguatan DAK,” tutupnya.

 

Sumber: Koran Peduli 

Tinggalkan Balasan