Lingga (Media Center) – Sanggar Seni Teater Rakyat Sri Mahkota Lingga ajak siswa-siswi sekolah di kecamatan Lingga menghidupkan kembali atmosfer berkesenian di Bunda Tanah Melayu lewat pentas teater rakyat Bangsawan yang berlangsung selama dua malam, dari 25-26 November 2016.
Ketua Sanggar Sri Mahkota Lingga, Kamarulzaman mengatakan, regenerasi pelaku seni harus terus berlangsung di Bunda Tanah Melayu. Jika tidak, seni budaya di Lingga akan terancam hilang dimasa depan.
“Kami siapkan pentas selama dua malam. Sekolah-sekolah tingkat SD kami beri ruang berekspresi. Ini untuk memancing rasa cinta generasi muda menghidupkan lagi geliat seni di Daik, Bunda Tanah Melayu,” ungkap Kamarul disela-sela persiapan pertunjukan seni yang akan berlangsung dialun-alun Sultan Mahmud, lapangan Hang Tuah Daik Lingga, Jumat (25/11)
Berbeda dari tahun sebelumnya, sanggar Sri Mahkota yang biasa tampil mengisi panggung bagsawan, kali ini memberi kesempatan siswa sekolah SD 001 Daik mengisi peran untuk berakting. Sebanyak 20 siswa sekolah SD 001 Daik dilibatkan.
Selain pertunjukan Bangsawan kata Kamarul akan ada juga pertunjukan seni tari dan musik dari sekolah-sekolah disekitar kecamatan Lingga seperti sanggar seni Mekar Malam Muda dari dusun Budus desa Merawang.
“Sanggar yang dibina oleh sekolah masing-masing selama ini minim wadah dan pentas pertunjukan. Kali ini, Sri Mahkota berinisiatif menggelar wadah pertunjukan seni. Tahun depan kami akan membuat pagelaran, minimal setahun ada 4 kali pertunjukan. Setiap 3 bulan ada pertunjukan disini. Tidak hanya siswa SD, tapi SMP dan SMA juga akan kami libatkan. Regenerasi ini intinya,” beber Kamarul.
Sejauh ini dikatakan Kamarul, antusiasme pelaku seni di Lingga khususnya seni budaya melayu sangat tinggi. Lewat kegiatan ini, Kamarul berharap seni budaya khususnya teater rakyat bangsawan yang telah diakui sebagai warisan budaya Indonesia semakin populer ditengah generasi muda sebagai penerus dikemudian hari. (*)