Lingga, MC – PDAM Daik Lingga, segera mempersiapkan tambah pompa air cadangan di Lubuk Emas, guna membantu pasokan kebutuhan air bersih warga ibukota kabupaten, Daik Lingga.
“Kita sudah survei. Air di sungai Lubuk Emas masih banyak. Kita upayakan tambah pompa air lagi. Mesinnya sudah ada, kita tunggu pipa saja lagi,” tutur Syafril, Dewan Pengawas PDAM Daik Lingga, sekaligus kabag Ekonomi di Sekretariat Daerah, di Daik Lingga, Kamis.
Syafril mengatakan, dari hasil survei debit air di Lubuk Emas, masih memadai. Fasilitas mesin pompa air nya juga sudah ada, tinggal diaktifkan saja. Namun, masih terkendala jaringan pipa untuk mengalirkan airnya ke pipa induk, yang diperkirakan sekitar 300 meter.
“Kita tetap upayakan yang terbaik. Ini butuh kerjasama semua pihak. Kami berharap, masyarakat dapat bersabar. Kita tunggu penyediaan pipa sepanjang 300 meter untuk dipasang ke pipa induk,” tambahnya.
Dengan adanya tambahan pompa air, Syafril berharap penyaluran air ke masyarakat dapat terbantu. Sehingga persoalan kesulitan air bersih, dapat sedikit terbantu.
Sementara itu, Hidayat, kepala PDAM Daik Lingga mengatakan, PDAM masih berharap pasokan air dari sumber cadangan di Lubuk Fatimah. Sejauh ini Kondisi airnya masih cukup stabil. Tapi perlu dilakukan antisipasi dengan penambahan pompa air lagi di Lubuk Emas, agar penyaluran air dapat lebih maksimal.
“Kondisi air di Lubuk Fatimah, masih stabil. Meski 12 jam kita sedot, air masih di ketinggian stabil,” kata dia.
Terkait antisipasi, dikatakan Hidayat, jauh sebelumnya pihaknya telah beberapa kali mengusulkan pompa cadangan. Namun, kondisi daerah yang defisit, juga diakui Hidayat menjadi salah satu alasan antisipasi tersebut gagal dilaksanakan.
Bahkan, mesin pompa yang terpasang di Lubuk Fatimah saat ini, merupakan kegiatan tahun 2014 yang baru di selesaikan setelah kemarau kembali terjadi di Oktober tahun 2015.
Sejak kesulitan air terjadi di Daik, diakuinya, pihak PDAM banyak mendapat keluhan dari para konsumen. Hal itu sangat menyulitkan pihak PDAM, terlebih lagi minimnya fasilitas yang tersedia dengan 6 orang karyawan.
“Kita berharap, warga dapat sama-sama membantu persoalan ini dengan tertib. Untuk melakukan pengawasan, memang kita belum bisa. Tapi kami tetap berupaya semaksimal mungkin,” tambah Hidayat.
Ia berharap, dengan ditambahnya lagi pompa cadangan dari Lubuk Emas, kebutuhan air masyarakat Daik Lingga dapat sedikit terbantu, serta dapat sama-sama di pahami dan menjadi pelajaran bersama. Begitu juga pemerintah dalam membangun fasilitas Dam yang lebih memadai untuk kebutuhan pusat ibukota kabupaten, Daik Lingga.
Selain itu, Hidayat juga mengharapakan warga yang belum menerima pendistribusian air agar sedikit bersabar. Hal itu dikarenakan, proses pendistribusian air dari bak penampungan air Bukit Cengkeh masih menggunakan gaya gravitasi, dengan tekanan airnya tidak begitu kuat.
“Memang sudah kita buat jadwal untuk dialirkan ke kampung-kampung. Tapi dilapangan, masih banyak juga warga yang menyedot air menggunakan mesin pribadi dari pipa PDAM. Itu yang buat air kita tidak terbagi merata ke semua titik,” tutup dia. (MC Lingga)