Ciptakan Mudik Nyaman, Pemkab Lingga Perkuat Sinergitas

Diposting pada

Lingga (Media Center) – Masih dalam rapat final yang membahas kesiapan penanganan arus mudik lebaran tahun 1440 Hijriyah yang digelar oleh Pemkab Lingga di ruang rapat kantor Bupati Lingga, seluruh pihak terkait yang hadir pada rapat tersebut menyatakan kesanggupannya. (27/05/2019)

“Pada prinsipnya, kami siap !” kata Danlanal Dabo Singkep menegaskan.

Namun, terkait kesiapan memberikan pelayanan dibidangnya, beliau pun menghimbau kepada para penyedia jasa angkutan pelayaran untuk mempersiapkan armada serta kelengkapan keselamatan sesuai dengan prosedur.

Beliau menambahkan, bahwa kesehatan penumpang haruslah dipastikan. “Sekiranya ada penumpang yang sakit, mohon segera diinformasikan, jangan sampai dengan kondisi laut yang seperti saat ini, malah menambah buruk terhadap penyakitnya,” kata beliau.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan adanya tenaga bantuan medis yang standby  berada di pelabuhan, maupun ambulance yang senantiasa siap sedia jika diperlukan terkait kesehatan penumpang.

Selain itu, beliau menginformasikan bahwa pihak TNI Angkatan Laut senantiasa siap sedia membantu jika terjadi keadaan darurat selama pelayaran. Yakni dengan penempatan personilnya di Pos Penuba dan Cempa.

Senada dengan yang diungkapkan oleh Danlanal Dabo Singkep tadi, Danramil Daik juga menghimbau ketersediaan pos kesehatan serta komunikasi yang baik dari semua pihak.

Ia berharap, dalam penanganan arus mudik tahun ini ada sinergitas antara TNI, Polri dan semua pihak.

Terkait permintaan terhadap ketersediaan tenaga kesehatan, Kadishub Lingga masih menunggu teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga. Namun beliau berharap, seperti tahun-tahun sebelumnya, ada personil yang disiagakan oleh dinas terkait untuk berjaga di pos mudik lebaran kali ini.

“Nanti kita saling berkoordinasi saja. Kalau tahun lalu kan ada ambulance dari Polres dan dari RSUD. Kalau untuk shif jaga, mungkin untuk pagi dan sore saja. Namun untuk teknisnya, kita tunggu kepastian dari Dinas Kesehatan. Diharapkan H-7 sudah ada jadwalnya. Paling tidak untuk H-7 hingga H+10,” kata beliau menjelaskan.

Selain itu, untuk mendukung pengamanan selama pelayaran, Polres Lingga yang dalam hal ini diwakili oleh Kapolsek Lingga, telah mendirikan sejumlah posko pelayanan mudik. Diantaranya adalah di Pelabuhan Jagoh dan Tanjung Buton.

“Jadi kebetulan kita semua hadir pada hari ini, saya meminta izin kepada Kadishub untuk menggunakan ruang di pelabuhan itu untuk dijadikan posko,” kata beliau.

Terkait hal itu, Kadishub Lingga menanggapi positif permintaan Kapolsek Lingga tersebut. Ia  menyatakan bahwa posko Polres adalah posko bersama, kebijakan dilapangan pun selalu fleksibel. “Jadi jika ada yang dibutuhkan, saya berharap untuk kita agar selalu berkoordinasi,” sebutnya.

Tak terlepas dari pemantauan, rapat tersebut juga membahas mengenai transportasi roro yang juga menjadi primadona pemudik saat lebaran tiba, terlebih lagi bagi pemudik yang ingin membawa kendaaraannya..

Selamat menyebutkan bahwa, jika dilihat dari kesibukannya, pelabuhan roro Jagoh sudah selayaknya dinaikkan menjadi tipe A, namun demikian hal tersebut tidak mengurangi pelayanan yang diberikan.

Saudara Yadi selaku perwakilan dari pihak ASDP menginformasikan bahwa kemungkinan pada puncaknya nanti, akan ada penambahan trip keberangkatan kapal roro Sembilang. Namun beliau mengisyarakatkan bahwa, untuk kepastian jadwalnya akan diumumkan dikemudian hari.

Sementara itu, mengenai rencana penambahan armada angkutan DAMRI, Kadishub Lingga menginformasikan bahwa untuk penambahan tersebut, akan ada rutenya tersendiri. “Yang jelas diluar jangkauan rute penyedia jasa transportasi yang ada saat ini,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Syahbandar Dabo Singkep, Syahrul Mardi, meminta kepada pihak terkait, agar pada saat arus mudik nanti para porter dan pompong yang bersandar di pelabuhan agar bisa ditertibkan. Hal ini beliau ungkapkan agar tercipta keamanan dan keselamatan bersama.

“Kalau pompong dialihkan ke ponton, bisa dua kapal yang berlabuh di pelabuhan Jagoh itu. Kita tidak mau nanti ada ada yang pihak yang dirugikan. Karena kalau pompong bersandar di depan, ada kapal ferri yang merapat dan mengenai pompong tersebut bisa berbahaya,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadishub Lingga menjelaskan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk menertibkan hal tersebut, namun butuh waktu. Untuk kedepannya, pihaknya akan menyediakan pelabuhan khusus untuk pompong sehingga bisa memaksimalkan penggunaan pelabuhan oleh kapal ferri. “Kedepannya akan kita bangun pelabuhan untuk pompong seperti pelabuhan yang untuk ke Penyengat itu. Dan itu sudah masuk dalam perencanaan kami,” jelasnya.

Sementara itu, Syahbandar Senayang, saudara Azwar yang merupakan putra asli Senempek, pada kesempatan ini, sempat menyinggung masalah ponton perbaikan yang sampai saat ini kurang adanya tanggapan dari Provinsi. Namun pihaknya masih mengharapkan kedepannya ada respon positif dari dinas terkait, dikarenakan pentingnya fasilitas tersebut bagi masyarakat.

Pihaknya juga menyatakan kesiapannya, jika perbaikan fasilitas tersebut dilimpahkan kepada mereka. “Kami siap untuk memperbaiki, namun saat ini kita hanya terkendala pada status hukumnya saja” kata beliau.

Ia juga sempat mengeluhkan bahwa masih adanya penumpang yang memaksa masuk tanpa tiket, terutama di Sungai Tenam yang menjadi titik beratnya sebagai Syahbandar wilayah Senayang.

Kedepannya beliau mengaharapkan kepada para agen dan pihak terkait, untuk melakukan sinkroniasi tiket dan boarding pass penumpang untuk kejelasan. Karena ada beberapa kasus menurutnya, ada penumpang yang memilik boarding pass namun tidak memiliki tiket. Terlebih lagi jika mereka mengetahui bahwa di pelabuhan Tanjung Buton sudah penuh. Hal ini diharapkannya agar bisa menjadi perhatian bersama.

Menanggapi hal itu, Dishub Lingga melalui bidang Laut untuk mempertegas mengenai retribusi tersebut. Agar kedepannya lebih tertib dari segi administrasi, juga lebih jelas dalam kepastian penghasilan harian.

Selanjutnya, ketika ditanyai mengenai kesiapannya terkait arus mudik 2019 ini, ibu Nanik Ekawati dari DPC Organda Kabupaten Lingga menyatakan kesiapannya. Secara teknis, rekayasa penanganan angkutan mudik pada tahun ini, sama dengan tahun sebelumnya Berdasarkan kesepakatan, pihaknya menerapkan sistem antrian. Yakni mobil yang masuk diparkirkan di lokasi pelabuhan roro Jagoh, kemudian dipanggil berdasarkan nomor antrian yang dipegang masing-masing driver.

Beliau menginformasikan bahwa untuk jasa angkutan, saat ini di Singkep tersedia 83 armada yang siap melayani penumpang. Sedangkan menurut informasi, di Lingga ada 53 unit mobil yang siap beroperasi pada puncak arus mudik nanti.

Menanggapi seluruh kritik dan masukan selama rapat tersebut, Kadishub Lingga berharap dengan adanya teamwork tersebut, mereka bisa mengantispasi suasana mudik lebaran tahun ini, dengan memberikan rasa nyaman dan aman kepada penumpang.

Ia juga menghimbau kepada para petugas di lapangan nantinya agar senantiasa senyum dan memperbanyak sabar, terutama menghadapi ragam penumpang dari berbagai daerah.

“Ini tugas kita, dan suksesnya, kita yang tentukan bersama. Semoga mudik tahun ini diberikan kelancaran, kenyamanan dan keselamatan kepada seluruh penumpang. Aamiin” kata beliau mengakhiri rapat. (MC)

 

Tinggalkan Balasan