Cegah Penyakit Kaki Gajah, Dinkes-PPKB Lingga Gelar Rakor POPM

Diposting pada
Suasana rakor POPM oleh Dinkes-PPKB Lingga

Lingga (Media Center) – Cegah terjadinya penularan penyakit kaki gajah atau filariasis, Pemkab Lingga melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) gelar rapat koordinasi (rakor) pemberian obat pencegahan massal (POPM) di aula hotel Lingga Pesona, Jum’at (14/7/2017)

Rakor yang di ikuti oleh tenaga kesehatan mulai dari dokter dan perawat, dari masing-masing Rumah Sakit dan Puskesmas serta perangkat Camat dan desa itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Lingga, M Nizar.

“Iya kita menggelar rakor ini untuk pencegahan filariasis dengan memberikan obat secara massal. Obatnya itu obat khusus. Cuma ini baru tahap rakor. Kemudian nanti baru kita canangkan kapan pemberiannya melewati setiap Rumah Sakit dan Puskesmas,” kata Kadinkes-PPKB Lingga, Syamsul Rizal

Dia menjelaskan, rakor tersebut untuk POPM filariasis tahap II keseluruh wilayah Kabupaten Lingga dengan tujuan sebagai langkah untuk mengantisipasi agar masyarakat Bunda Tanah Melayu tidak ada yang menderita penyakit kaki gajah.

Kemudian akan di monitoring dan sweeping oleh kader dan petugas Dinkes dalam rangka pemberian obat tersebut. Karena seagian besar sasaran pemberian obat kaki gajah itu, jelasnya kepada warga yang sudah berusia dua tahun hingga 70 tahun.

“Rakor ini untuk pencanangan POPM itu. Dengan secara teknisnya menjelaskan pengetahuan tentang penyakit kaki gajah dan cara penularannya, serta cara mengantisipasinya dan juga sekaligus memonitoring efek samping pasca ikutan pengobatan filariasis itu,” ujar Syamsul

Sementara ditempat yang sama, Wabup Lingga M Nizar yang ikut membuka kegiatan tersebut juga meminta kepada para camat dan para kepala desa berpartisipasi dalam menyukseskan POPM tahap II ini dengan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi obat pencegahan itu, meski belum ditemukan filariasis kronis di wilayah Lingga ini.

“Saya berharap jangan hanya kita saja yang mengkonsumsi obat pencegahan kaki gajah ini, tetapi seluruh masyarakat di desa-desa se kabupaten Lingga harus ikut mengkonsumsinya. Maka, peran camat dan kepala desa disini harus digalakkan agar mereka mau minum,” ungkap Nizar

Karena menurut Nizar hal demikian sangat lah mudah. Cukup diminum sekali dalam setahun, namun kalau diminum sampai tuntas, obat ini akan membuat tubuh menjadi kebal terhadap penularan penyakit kaki gajah.

“Mudah sekali, tinggal minum saja satu kali dalam setahun. Tapi berturut sampai 5 tahun ke depan.
Sayang kalau tidak diminum. Jangan sampai program ini putus di tengah jalan karena pemerintah sudah menyediakannya secara gratis,” ujarnya.

Untuk itu dia berharap melalui rapat koordinasi ini baik lintas Dinkes maupun umunya mampu membangun semangat dalam upaya pengoptimalan POPM filariasis sekaligus mengevaluasi kendala yang ditemukan pada tahapan sebelumnya di wilayah Kabupaten Lingga. (HMS/Bayu)

Tinggalkan Balasan