Lingga (Media Center) – Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau menggelar Pelatihan Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasiskan Masyarakat (PATBM ) pada Kamis (26/08/2021) pagi.
Kegiatan yang dilaksakankan di aula Hotel Prima Inn Dabo Singkep ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta dan kepedulian masyarakat terutama para aktivis terhadap anak-anak.
Mengingat kasus yang melibatkan anak di Indonesia masih terbilang cukup tinggi, baik itu kasus kekerasan, pencabulan, dan diskriminasi serta hal negatif lainnya terhadap anak.
Demikian halnya seperti yang diungkapkan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Lingga saat menyampaikan sambutan mewakili Bupati Lingga.
Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, telah terjadi 22 kasus yang melibatkan anak. Sedangkan pada tahun 2021, tercatat hingga hari ini telah terdata sebanyak 13 kasus. Sehingga dengan kegiatan ini, diharapkan akan mampu lahir aktivis-aktivis yang peduli dan bergerak dibidang tersebut, dengan demikian mampu menekan angka kasus yang terjadi di Kabupaten Lingga.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan tonggak bagi terwujudnya perlindungan terhadap anak, dari hal-hal negatif ataupun yang berbau kekerasan terhadap anak.
“Anak-anak merupakan penerus bangsa yang perlu dilindungi, sehingga saya sangat mengapresiasi atas terselenggara kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kepulauan Riau sebagai bentuk komitmen peningkatan perlindungan anak di Kabupaten Lingga khususnya,” ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Lingga.
Ia berharap, kegiatan ini nantinya mampu mewujudkan terpenuhinya hak-hak anak di Kabupaten Lingga. Yusrizal optimis, setelah kegiatan ini, Kabupaten Lingga menjadi semakin layak anak.
Sementara itu, Ketua TP-PKK sekaligus Pembina PATBM Provinsi Kepulauan Riau Dra.Hj.Dewi Kumalasari, M.Pd., juga menyampaikan hal senada.
“Kegiatan ini adalah dari, oleh dan untuk kita. Karena anak-anak adalah aset kita, masa depan kita, generasi penerus kita yang akan meneruskan cita-cita kita, dan keturunan kita. Mereka memang harus kita berikan perlindungan, terutama sebagai aktivis perlindungan anak,” ujar Ketua PKK Provinsi penuh semangat.
Pada kesempatan itu, juga ditampilkan video demonstrasi kegiatan aktivis perlindungan anak di masyarakat, sebagai gambaran bagaimana peran para aktivis nantinya di lapangan.
Ia berharap dengan adanya pelatihan ini, kedepannya para aktivis bisa menjadi lebih aktif. Lebih-lebih lagi bila nantinya sudah terbentuk PATBM di Kabupaten Lingga.
“Dengan menyamakan persepsi kita untuk melindungi anak, kita optimis Kabupaten Lingga tetap mendapat predikat layak anak dengan grade yang lebih tinggi. Tentunya ini juga akan menunjang provinsi Kepri meraih predikat layak anak dengan grade yang lebih tinggi,” kata Hj.Dewi Kumalasari.
Ia berharap, generasi penerus Kepulauan Riau kedepannya bisa menjadi generasi yang cerdas, berkualitas dan berprestasi. (RS)