Foto: Puncak Air laut pasang besar diprediksi pada perayaan Cap Go Meh. Net
Lingga (Media Center) – Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga, tengah menyiapkan diri menghadapi potensi bencana akibat puncak pasang besar air laut, yang diprediksi sekitar 23 hingga 26 Februari mendatang.
Abdul Khatab, Kepala BPBD Lingga mengatakan, beberapa titik kawasan potensi bencana khususnya pemukiman masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, telah di sosialisasikan terkait kemungkinan pasang besar air laut tersebut.
“Kita sudah sosialisasi ke desa-desa yang diduga rawan kerusakan akibat bencana pasang besar air laut ini,” kata dia, yang dihubungi dari Lingga, Senin.
Seperti di Desa Mensemut, kata dia, sebagian masyarakat sudah dihimbau untuk pidah sementara dari pemukiman ke Pulau Hantu. Ini guna meminimalisir kerusakan akibat bencana serta mengurangi resiko korban jiwa.
Sementara di Kampung Boyan yang beberapa waktu lalu terkena bencana banjir akibat pasang besar air laut, lajutnya, juga turut di himbau. Rencana evakuasi juga telah di sosialisasikan.
Dijelaskan Khatab, berdasarkan hasil prediksi BMKG menyebutkan, kepadatan udara terjadi di wilayah Sumatera bagian barar, sehingga membuat angin cendrung bergerak ke sekitar laut cina dan kalimantan.
“Itulah alasan air laut naik dan menyebabkan beberapa wilayah di kepri terjadi bencana pasang air laut ini,” terangnya.
Potensi kerusakan akibat pasang besar air laut ini, ungkapnya, bisa sampai ke sebagian besar daratan pemukiman pesisir. Kemungkinan itu diprediksi akan terjadi hingga 29 Februari mendatang.
Selain itu, prediksi BMKG juga didukung dengan kepercayaan masyarakat Tionghua, dimana puncak pasang besar air laut akan terjadi pada 16-18 hari bulan perayaan imlek, dimana itu merupakan momen perayaan Cap Go Meh.
“Air pasang besar menurut kepercayaan masyarakat Tionghua, pas dengan perayaan Cap Go Meh, sekitar 23-26 Februari medatang,” tutupnya. (Antara)